Friday 31 December 2010

TIUP TEROMPET & PERTA KEMBANG API = HARAM

BANDA ACEH – Jika warga di daerah lain bisa leluasa berpesta pora di malam pergantian tahun, hal itu tak berlaku di Aceh.

Pemerintah Kota Banda Aceh melarang keras warganya berhura-hura menyambut 2010. Warga dilarang meniup terompet atau pesta kembang api, karena kegiatan itu bertentangan dengan norma Islam.

Menurut Kepala Dinas Syariat Islam Banda Aceh, Said Yulizal, larangan dikeluarkan dalam bentuk seruan, demi kebaikan bersama. “Ini harus dipatuhi oleh masyarakat,” kata dia di Banda Aceh, Jumat (31/12/2010).

Pemko menempel seruan yang juga melarang warga menggelar permainan tak bermanfaat dan menjurus kemaksiatan khususnya menyambut tahun baru, di lokasi-lokasi publik di Banda Aceh agar dibaca.

SULIT HIDUP TANPA ANGKA







Friday, 31 December 2010
PEKAN ini orang meramaikan tahun baru Masehi. Padahal sesungguhnya setiap agama dan bangsa besar memiliki kalender masing-masing. Jadi, setiap tahunnya cukup banyak masyarakat dunia merayakan tahun baru.


Untuk apa kalender diciptakan? Seberapa besar pengaruh kalender terhadap kehidupan manusia? Ibarat orang naik taksi, hitungan bulan dan tahun mirip jumlah angka yang muncul dalam argometer, menjelaskan sudah berapa jauh perjalanan kita.Disadari atau tidak, aktivitas kita sangat terikat dan dibatasi angka-angka. Setiap hari kita menggunakan ukuran angka dalam melakukan aktivitas. Dalam ibadah salat pun kita mesti mengingat jumlah rakaat. Dalam berzakat ada istilah nisab, batas minimal kekayaan yang mesti dizakati. Dalam membayar pajak juga ada rumusan besaran angka. Ketika terjadi pertandingan sepak bola antara timnas Indonesia dan Malaysia, keputusan akhir juga dirumuskan dalam skor angka.

Demikianlah, ketika hendak membelipakaian,entahsepatu,baju atau celana,kita juga bertemu indikator angka yang menjelaskan ukuran tubuh.Bahkan setiap hari kita selaluterikatdenganjamdankalender ketika hendak memutuskan sebuah kegiatan.Jam tangan dan kalender yang semula diciptakan untuk penanda waktu, bagi beberapa orang, malah dirasakan mengikat sampai biasa kita dengar ungkapan: wah,kita dikejar-kejar waktu. Betapa vitalnya mengenal angka dalam kehidupan,orang tua mulai mengenalkan hitungan kepada anak-anaknya sejak kecil. Pada dasarnya angka itu ada di dalam pikiran.Namun aplikasinya sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan sehari-hari.Ketika mau berbelanja pasti berurusan dengan jumlah uang dan barang yang dibeli.

Di situ kita terlibat aplikasi angka. Mau mempersiapkan makan menjamu tamu-tamu, selalu muncul pertanyaan, berapa orang yang hendak dijamu? Ketika memulai membuka rapat, muncul lagi pertanyaan, sampai jam berapa rapat ini berlangsung? Demikianlah seterusnya, tanpa disadari setiap saat kita berpikir dengan angka dan kemudian mengaplikasikannya dalam kegiatan nyata. Bahkan kita semua juga selalu berpikir dan mencatat tebal-tebal, kapan hari ulang tahun kita.Yang berarti kita juga berpikir tentang jatah umur yang telah dipakai. Pekan ini suasana batin kita diisi dengan agenda peringatan tahun baru Masehi 2011. Sesungguhnya setiap bangsa dan agama besar juga memiliki hitungan tahun dengan sejarah dan makna yang berbeda-beda. Lagilagi kita berjumpa dengan hitunghitungan yang melibatkan angka.

Mengapa tahun Masehi lebih populer ketimbang yang lain? Pertama, kalender Masehi disebarkan oleh bangsa Eropa yang kebetulan dari segi sains, politik, dan ekonomi sangat ekspansif. Bahkan di antaranya pernah disebut sebagai penjajah.Penyebaran ini sudah tentu membawa dampak besar bagi popularitas kalender Masehi. Kemajuan teknologi informasi, terutama internet,yang didominasi bahasa Inggris dan penggunaan huruf Latin juga ikut andil memperkokoh dominasi kalender Masehi di seluruh dunia. Bangsa China memang punya kalender sendiri.Namun,meski jumlah penduduknya di atas 1 miliar, peringatan tahun baru China hanya dirayakan oleh warga keturunan China.

Begitu pun tahun baru Hijriah yang hanya digunakan oleh kalangan umat Islam. Ini berbeda dari penggunaan kalender Masehi yang penggunaannya lintas agama, etnis, dan benua. Oleh karena itu, setiap datang tahun baru Masehi,hampir seluruh dunia ikut merayakan tanpa mesti dikaitkan dengan tradisi kekristenan. Bahkan umat Islam di Indonesia ramai-ramai merayakan dengan berbagai cara.Paling tidak mereka berlibur atau kumpulkumpul dengan keluarga. Bagi anak belasan tahun tentu sangat berbeda dalam memaknai pergantian tahun dibandingkan mereka yang umurnya sudah di atas enam puluh.

Bagi orang tua, setiap pergantian tahun selalu menyadarkan bahwa ibarat hari sebentar lagi matahari kehidupan tenggelam di ufuk barat. Betapa cepatnya umur berlari, tetapi selalu saja kita terlambat untuk tumbuh dewasa dan bijaksana. Waktu yang kemudian dibagibagi ke dalam jam, hari, minggu, bulan, dan tahun adalah modal, anugerah, dan amanah Tuhan agar dengannya kita mengisi kehidupan secara produktif dan bermakna. Tapi kita selalu saja lupa, modal terbuang, hasil nihil, bahkan kadang bangkrut.Tak ada yang dihasilkan dengan umur kita kecuali menumpuk kesalahan, dosa, dan kerusakan di muka bumi.Waktu begitu cepat berlalu.

Kalender rasanya baru kemarin dipasang, sekarang sudah ganti yang baru. Kesadaran terhadap waktu itu sangat penting bagi siapa pun yang selalu ingin memperoleh kemajuan dan keberuntungan hidup. (*)

KOMARUDDIN HIDAYAT
Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Tuesday 21 December 2010

MAMA, BEGITU INDAH


Kata ‘ibu’ begitu indah bagi para perindu Ilahi. Kata bertuah bagi mereka yang memiliki hati. Ibu adalah sosok manusia kuat nan tangguh. Walau derita dan maut datang merapat, tak pernah ibu mau menggugat.

Selama sembilan bulan, ibu tampil sebagai penjaga paling perkasa. Saat sang bayi lahir, apakah bayi tadi mengalami de javu, mendengar detak jantung, semburat alam rahim terulang kembali. Oh ibu, sungguh di kakimu ada surga. Di hatimu ada cahaya dan dalam setiap desah nafasmu yang kudengar hanyalah cinta.


Ketika Allah menyebut dirinya Ar Rahim maka hanya ibu yang memperoleh nama itu. Seakan-akan, siapa saja manusia yang menghinakan wanita, sesungguhnya ia telah melukai Allah Ar Rahim. Siapa saja anak yang menggoreskan luka di hati ibunya, walau hanya berkata ”ah”, niscaya pintu-pintu neraka bergetar haus rindu melahapnya.

Suatu ketika, seorang pemuda bernama Thalhah As Sulami datang menghadap Rasulullah SAW. Dia berkata, ”Ya Rasulullah, sesungguhnya aku ingin sekali ikut berjihad di jalan Allah.” Rasul bertanya, ”Apakah ibumu masih hidup?” Jawabnya, ”Ya, beliau masih hidup.” Kemudian, Rasulullah bersabda, ”Bersimpuhlah kamu di kakinya. Di sana, tempat surga berada.”

Ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah tentang siapakah orang yang paling berhak dimuliakan dan dilayani, Rasulullah menjawab tiga kali, ”Ibumu… Ibumu… Ibumu.”

Bersimpuhlah di kaki kedua orang tuamu. Tatap mata hatinya dan bisikkan dendang harapan merajut restu. Jangankan ucapannya, getaran hatinya saja adalah doa.

Ketika di hadapan orang tuamu jadilah ‘penghibur sejati’, karena kalbu keduanya bisa menjadikan anak-anaknya ahli surga atau neraka. Hidup menjulang atau menjadi pecundang. Dengarkanlah, betapa Allah telah berfirman, ”Dan, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan, rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” (17: 23-24).

Seandainya kita berjalan kaki sambil menggendong ibu, kemudian mendaki dari lembah paling dalam menuju puncak gunung menjulang, sungguh takkan pernah akan mampu mengembalikan darah dan air susu ibu yang telah tumpah. Maka, dengan rasa haru, ukirlah di hati sebuah kata paling indah, Ibu!

Berbahagialah bila orang tua memanggil atau menyuruh kita mengerjakan sesuatu. Karena sesungguhnya, mereka sedang membuka pintu-pintu keberkahan Ilahi yang akan dikucurkan dari arah yang tak terduga.

Oleh H Toto Tasmara – Republika Online

Mohon doa dan Al-Fatihah untuk almarhumah Ibu kami.

Terima kasih

Thursday 16 December 2010

Objektivitas Penilaian LJK CPNSD Luwu Timur 2010

Guna memastikan objektivitas penilaian kelulusan CPNSD Luwu Timur Formasi 2010, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Luwu Timur, Andi Tabacina Ahmad bersama Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur, Andi Hikmad memantau langsung proses pemeriksaan lembar jawaban komputer (LJK) Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Luwu Timur tahun ini di Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia (PPMSL-UI) Jakarta Pusat, Selasa (14/12).

Rencananya, pengumuman CPNSD tingkat propinsi Sulawesi Selatan akan dilakukan secara serempak pada tanggal 20 Desember mendatang. Untuk kabupaten Luwu Timur, seluruh peserta mengikuti dua kali tes meliputi tes kompetensi bidang (TKB) dan tes kompetensi tertulis (TKD). “Nilai TKB dan TKD setiap peserta akan diakumulasi guna menentukan kelulusan dengan porsi 30% TKB dan 70% TKD,” ungkap Andi Tabacina Akhmad.

Objektivitas penilaian ini juga mendapatkan perhatian yang khusus dari DPRD Kabupaten Luwu Timur, seperti yang diungkapkan Andi Hikmad usai memantau proses pemeriksaan LJK. “Proses pemeriksaan LJK para peserta CPNS sangat ketat dan objektif, dimana pemeriksaannya melewati 3 tahapan masing-masing tahap validasi, scanning dan penilaian akhir ditentukan oleh tim psikometrik Universitas Indonesia,” ujarnya menjelaskan.

Masing-masing tahapan penilaian ditangani oleh tim tersendiri hingga keluarnya nilai akhir dari seluruh peserta. Tim validasi bertugas mengecek identitas peserta semisal nama, nomor peserta, serta kode formasi yang dilamar untuk menghindari kesalahan pengisian biodata/identitas para peserta. Setelah dilakukan validasi, semua LJK dimasukkan dalam scanner (mesin pengolah data).

Dari hasil JLK ini selanjutnya diteruskan ke tim pemeriksa psikometrik untuk menentukan rangking (peringkat) peserta yang dinyatakan lulus. “Dari hasil pantauan kami (komisi I) menunjukkan jika proses penilaian JLK CPNS berjalan objektif dan sangat sulit diintervensi oleh siapapun,” terang Andi Hikmad. (hms)

Wednesday 15 December 2010

IGI Luwu Timur Terbentuk

Assalamu Alaikum, Wr. Wb

Setelah menempuh perjalan darat 13,5 jam, saya kemudian tiba di Sorowako,
dijemput pak Sultan dan numpang mandi di rumah beliau, setelah ngopi lalu
meluncur ke sekolah, pertemuan dengan Inisiator IGI Lutim, Pak Dekker F Rorie
terasa akrab, meski baru kali pertama bertemu, biasanya saya hanya bertemu
jagoan-jagoan SMA YPS Sorowako.

Tepat pukul 10.15, kami meunju ruang pertemuan di blok 9 SMP YPS Sorowako yang
begitu sejuk, sambil menunggu peserta yang mulai berdatangan, kami ngobrol
dengan guru-guru sambil mempersiapkan ulang overview IGI dan rencana kerja IGI
Sul Sel 2010-2012.

Pembentukan IGI Lutim terasa istimewa, pasalnya pembentukan IGI Lutim mendapat
dukungan penuh dari Kadis Pendidikan Nasional yang turut menandatangani undungan
pertemuan, bahkan PT INCO, menurut informasi dari pak Sultan, siap membackup IGI
Lutim dalam upaya membangun kompetensi guru di Luwu Timur

Bahkan INCO sdh menyiapkan gedung dan tiket pesawat Makassar-Sorowako dan
Sorowako-Makassar untuk Seminar Nasional, Deklarasi dan pelantikan pengurus IGI
Lutim yang rencananya menghadirkan Ketua Umum atau Sekjen IGI Pusat, Bupati Luwu
Timur H.Andi Hatta Marakarma dan Ketua Program Indonesia mengajar yang juga
Rektor Universitas Paramadina, Prof Anies Baswedan

Pada Intinya Deklarasi hapir tak ada masalah lagi kecuali tiket Jakarta-Makassar
dan sebaliknya

Pertemuan yang dihadiri sekitar 100 orang guru dimulai dengan overview IGI yang
saya tampilkan plus rencana strategis IGI Sul Sel 2010-2010 yang menargetkan
30.000 guru di Sul Sel bisa membuat media pembelajaran sendiri dan 100.000 guru
dilatih membuat karya tulis Ilmiah dan artikel

Selanjutnya diajukan 8 nama untuk dipilih menjadi ketua umum IGI lutim, namun
kemudian forum bersepakat secara aklamasi memilih nomor urut 1 Dekker F Rorie
sebagai ketua umum didampingi 17 orang formatur sehingga total formatur mencapai
18 orang

Kami kemudian meminta ketua terpilih untuk sesegera mungkin membangun sinergi
dengan PGRI Lutim (mudah-mudahan mereka mau)agar upaya dan cita-cita IGI untuk
membangun kompetensi guru bisa disinergikan dengan program program PGRI

Kami cukup yakin, IGI lutim akan lebih mudah bergerak jika di back up oleh INCO

rencananya stelah TOT Pembuatan Media Pmbelajaran oleh IGI Wilayah Sul Sel yang
akan dilatih oleh pak Mampuono, ketua IGI Jateng dan peraih medali emas
Microsoft Innovative Teacher Competition Tingkat Asia Pasifik, IGI Lutim akan
bergerak cepat menuntaskan buta ITC di Lutim, mereka berkomitmen untuk membangun
mimpi "Lutim Melek ITC" dengan berupaya melaksanakan pelatihan ITC setiap sabtu

Akhirnya kami ucapkan selamat atas terbentuknya IGI Lutim dan semoga Amanah yang
dipegang pak Dekker, pak Sultan, pak Thamrin dan lainnya bisa dijalankan dengan
baik

kini saya sudah kembali ke kantor, tadi tiba di Makassar pukul 08.30, sehingga
total perjalanan mencapai 27 jam dengan bus dan di Sorowako hanya 11 Jam

Salam Hormat

MRR
Muhammad Ramli Rahim
Ketua Umum IGI Sul Sel

Wednesday 8 December 2010

Seputar CPNS

  1. 60% para peserta test CPNS adalah orang yang berniat mencoba2 peruntungannya (mitos untung2an masih berlaku dikalangan masyarakat kita saat ini), atau mungkin dia sudah punya kerjaan tetapi mencoba siapa tahu lulus CPNS jadi bisa lebih baik.
  2. 20% peserta test CPNS adalah orang yang baru lulus kuliah dan tentunya ingatan dan semangatnya masih sangat segar.
  3. 10% peserta test CPNS adalah orang yang merasa dirinya pasti lulus dan menganggap test ini hanya formalitas, misalnya karena dia sudah lama menjadi honorer yang memang sudah ada tempat untuknya atau karena hal lainnya…
  4. dan mungkin kurang dari 10% orang yang memang bersungguh2 untuk belajar dan mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan tempat menjadi abdi negara/PNS.

Tips mengerjakan soal ujian tes CPNS

Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan sebelum hari H pelaksanaan tes CPNS
  • Perbanyak mengerjakan latihan soal-soal yang diperkirakan akan keluar. Soal-soal ini dapat diperoleh melaiu internet dengn Download Latihan soal-soal CPNS.
  • Cek/survey lokasi sehari sebelum pelaksanaan ujian
  • Hindari begadang terlalu larut
  • Tiba di tempat ujian 30 menit sebelum tes dimulai
  • Sarapan dan minum secukupnya saja
  • Kenakan pakaian yang nyaman, bebas, rapi dan sopan
  • Pakailah sepatu (jangan memakai sandal)
  • Persiapkan alat tulis beserta cadangan (2 pensil, pulpen, penghapus, rautan, papan/alas (karena tempat ujian biasanya tidak tersedia meja)
  • Kartu Ujian/Nomor Ujian jangan sampai tertinggal
  • Non aktifkan HP/tidak membawa HP saat ujian untuk menjaga ketertiban dan pemeriksaan petugas
  • Perlengkapan tambahan jika ada, jam tangan, tissue/sapu tangan
  • Jangan lupa berdoa dan bersedekah dulu sebelum ujian
Berikut tips pada waktu hari H tes cpns
  • Datanglah lebih awal, 30 menit sebelum ujian dimulai
  • Jika ingin ke kamar kecil lakukan sebelum ujian di mulai
  • Mulailah dengan berdoa terlebih dahulu
  • Tenang, percaya diri dan konsentrasi penuh, jangan berharap sedikitpun untuk bertanya kepada peserta lain (siapa tahu ia adalah pengawas, selain itu soal mungkin berbeda dan bertanya akan mengganggu peserta lain, selain resiko dicoret)
  • Kerjakan soal-soal yang lebih mudah terlebih dahulu
  • Informasi terkini seputar berita-berita nasional dan internasional melalui koran, radio, televisi, biasanya cukup bermanfaat
  • Jawaban yang yakin salah singkirkan terlebih dahulu
  • Gunakan waktu seefisien dan seefektif mungkin
  • Biasanya banyak soal cerita yang memerlukan banyak waktu dan fikiran, cari cara penyelesaian yang paling cepat dan tepat
  • Jika masih tersedia sisa waktu, analisa kembali lembar jawaban siapa tahu ada pertanyaan jebakan
  • Soal-soal logika perlu dipahami dengan teliti
Kerjakan semua dengan IKHLAS, insya Allah kita mendapat yang terbaik..amin.

Berbekal Kepedulian Pada Guru, Lutim Raih Penghargaan Pendidikan

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, memberikan penghargaan kepada pemkab. Lutim, karena dinilai peduli terhadap kaum guru dan berhasil dalam pembangunan di bidang pendidikan secara umum. Pemberian penghargaan bidang pendidikan oleh Pemerintah Propinsi Sulsel itu, berlangsung Sabtu (04/12) lalu di lapangan Syekh Yusuf, Gowa, dalam puncak peringatan Hari Guru dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indinesia (HUT-PGRI) ke-65 tingkat propinsi.

Selain Lutim, setidaknya masih terdapat empat kabupaten/kota di Sulsel yang juga diberi penghargaan serupa, masing-masing Pare-Pare, Soppeng, Pangkep dan Gowa. Kesemua daerah tersebut, dianggap telah memajukan dunia pendidikan, dengan memberikan perhatian dan kepedulian yang besar terhadap para guru dan bidang pendidikan di daerahnya masing-masing.


Kepala dinas pendidikan Lutim Syahidin Halun mengatakan, setiap tahunnya pemerintah daerah Lutim mengucurkan anggaran di sektor pendidikan rata-rata 24% dari APBD, guna membangun infrastruktur pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di daerah ini.

Bukan itu saja, program pelatihan, peningkatan kompetensi dan kualifikasi bagi seluruh guru juga dianggarkan untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Selain itu, pemberian beasiswa mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi juga dialokasikan setiap tahunnya.

Hal ini dilakukan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam memberikan apresiasi untuk menumbuhkan kualitas sumber daya yang siap pakai. Mengenai program pendidikan gratis, telah dilaksanakan sejak tahun 2006 lalu, yang diterapkan mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Program ini setidaknya meliputi 17 item, yang kesemuanya didanai oleh APBD II. pada awal pelaksanaannya, program pendidikan gratis telah diatur dalam peraturan Bupati Lutim hingga tahun 2008. Sedangkan, tahun berikutnya telah ditetapkan dalam peraturan daerah No.8 tahun 2009 tentang pendidikan gratis.

“Penghargaan ini merupakan tantangan untuk berbuat yang terbaik di masa mendatang dalam memajukan pendidikan secara komprehensif di Bumi Batara Guru,” tutur Syahidin. (ar-hms). http://www.luwutimurkab.go.id/


Berbekal Kepedulian Pada Guru, Lutim Raih Penghargaan Pendidikan

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, memberikan penghargaan kepada pemkab. Lutim, karena dinilai peduli terhadap kaum guru dan berhasil dalam pembangunan di bidang pendidikan secara umum. Pemberian penghargaan bidang pendidikan oleh Pemerintah Propinsi Sulsel itu, berlangsung Sabtu (04/12) lalu di lapangan Syekh Yusuf, Gowa, dalam puncak peringatan Hari Guru dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indinesia (HUT-PGRI) ke-65 tingkat propinsi.

Selain Lutim, setidaknya masih terdapat empat kabupaten/kota di Sulsel yang juga diberi penghargaan serupa, masing-masing Pare-Pare, Soppeng, Pangkep dan Gowa. Kesemua daerah tersebut, dianggap telah memajukan dunia pendidikan, dengan memberikan perhatian dan kepedulian yang besar terhadap para guru dan bidang pendidikan di daerahnya masing-masing.


Kepala dinas pendidikan Lutim Syahidin Halun mengatakan, setiap tahunnya pemerintah daerah Lutim mengucurkan anggaran di sektor pendidikan rata-rata 24% dari APBD, guna membangun infrastruktur pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di daerah ini.

Bukan itu saja, program pelatihan, peningkatan kompetensi dan kualifikasi bagi seluruh guru juga dianggarkan untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Selain itu, pemberian beasiswa mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi juga dialokasikan setiap tahunnya.

Hal ini dilakukan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam memberikan apresiasi untuk menumbuhkan kualitas sumber daya yang siap pakai. Mengenai program pendidikan gratis, telah dilaksanakan sejak tahun 2006 lalu, yang diterapkan mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Program ini setidaknya meliputi 17 item, yang kesemuanya didanai oleh APBD II. pada awal pelaksanaannya, program pendidikan gratis telah diatur dalam peraturan Bupati Lutim hingga tahun 2008. Sedangkan, tahun berikutnya telah ditetapkan dalam peraturan daerah No.8 tahun 2009 tentang pendidikan gratis.

“Penghargaan ini merupakan tantangan untuk berbuat yang terbaik di masa mendatang dalam memajukan pendidikan secara komprehensif di Bumi Batara Guru,” tutur Syahidin. (ar-hms).


Friday 3 December 2010

SMP Neg 1 Mangkutana

Dalam rangka persiapan ujian Semester T.A 2010/2011 berikut ini dilampirkan soal latihan Mata Pelajaran Teknik Informasi Komunikasi yang kalian dapat download gratis: http://www.ziddu.com/download/12809312/UlanganHarianI.pdf.html

Sunday 21 November 2010

Bupati Luwu Timur Buka Ajang Porseni Pelajar ke-6, sorowako 2010


Bupati Lutim H.A.Hatta Marakarma membuka secara resmi kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Pelajar ke-6, pada Minggu (21/11) pagi, di Lapangan Persesos Sorowako, Nuha. Perhelatan yang sedianya berlangsung selama lima hari (21-25 Nopember) tersebut, bakal menjadi ajang untuk mencari bakat-bakat seniman dan olahragawan Lutim yang dapat mewakili daaerah ke pentas yang lebih tinggi.

Dalam sambutannya di depan semua peserta yang akan berlaga, Hatta menuturkan betapa kegiatan porseni seperti ini, amat penting dan strategis posisinya dalam rangka menggali potensi olahraga dan seni di kalangan pelajar. Ia berharap, bahwa kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi para pelajar dalam mengembangkan potensi mereka, sehingga mereka dapat meraih prestasi yang lebih gemilang di masa datang.

“Kita tentu berharap, bahwa kegiatan porseni seperti ini, mampu meningkatkan kecakapan yang kolaboratif dan kooperatif, yaitu membentuk sifat yang sportif bagi pelajar, serta meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, disamping membina bibit-bibit olahragawan dan seni yang bisa diandalkan di masa mendatang,” pungkasnya.

Hatta melihat, bahwa melalui Porseni, maka semangat otonomi daerah (otoda) dan paradigma baru di bidang pendidikan, dapat seiring sejalan dengan perkembangan sistem pengelolaan pendidikan yang kreatif dan inovatif. Perkembangan seperti ini, tentu hanya dapat diraih, dengan melakukan pengembangan program yang mengarah pada peningkatan daya kreasi, apresiasi seni dan jiwa sportifitas.

Di satu sisi, prestasi olahraga dan seni merupakan pencerminan prestasi generasi muda, dan di sisi lain, prestasi generasi muda dapat diukur melalui prestasinya di bidang olahraga dan seni. Hanya saja, Hatta mengingatkan, bahwa prestasi hanya dapat dicapai apabila dilakukan pembinaan dan pengembangan yang terprogram dan terencana secara berjenjang. Malah bentuk program itu harus berkesinambungan serta mendapat dukungan dari seluruh elemen.

“Sungguh, tidak ada yang bisa maju tanpa prestasi. Sebaliknya, tidak ada prestasi tanpa perjuangan. Dengan demikian, bila kita ingin menunjukkan prestasi dalam bidang olahraga dan seni, maka marilah kita memberi porsi yang lebih besar lagi terhadap pembinaan dan pengembangannya,” tandas Hatta.

Ia juga menuturkan, bahwa kegiatan porseni ini sebenarnya dapat dilakukan secara periodik dan berkesinambungan. Apalagi, mengingat ajang tersebut tidak saja sebagai bentuk seleksi dan kompetisi sehat bagi para pelajar yang berbakat, tetapi juga berfungsi sebagai media apresiasi dan rekreasi bagi para siswa dan masyarakat.

Olehnya itu, Hatta sempat berpesan kepada pihak kepanitiaan porseni, agar benar-benar bertindak professional dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Hal itu perlu dilakukan, tandasnya, agar siswa-siswi tidak saja dibekali dengan hasrat yang besar untuk menang, tetapi dapat dilatih untuk bersikap jujur dan menjaga spotifitas dalam setiap pertandingan.

“Saya amat berharap, kepada panitia penyelenggara agar bekerja secara professional dalam melaksanakan tugas, sesuai seksinya masing-masing, agar selurh kegiatan dapat terkoordinir dengan baik. Demikian juga kepada peserta proseni, saya beresan agar senantiasa menjaga kekompakan dan sportifitas selama kegiatan ini berlangsung, agar seluruh rangkaian kegiatan porseni ini, dapat berjalan dengan aman tanpa kendala,” ujarnya.

Selain Bupati Lutim, Ketua DPRD dan beberapa anggota dewan, Unsur Muspida Lutim, Pimpinan Vale INCO, para camat, para kepala sekolah SD, SMP dan SMA se Lutim, juga ikut hadir saat acara pembukaan berlangsung. Sumber dananya sendiri diambil dari APBD Lutim 2010, dan sejumlah bantuan dari PT.INCO.

Senada dengan itu, pihak panitia pelaksana juga berharap, bahwa porseni ini, tidak saja untuk meningkatkan kondisi kesehatan jasmani dan akademik para peserta. Akan tetapi, dalam tahap selanjutnya, beberapa siswa-siswi terbaik nantinya, dapat diikutkan untuk mewakili Lutim dalam Olimpiade Siswa Nasional (O2SN) dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) Tingkat Propinsi Sulsel, pada tahun 2011 mendatang. (humas).

Friday 19 November 2010

444 CPNS Lutim Terima SK 100%


Sebanyak 444 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ditetapkan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Gedung Pertemuan Masyarakat Malili, pada Kamis (18/11). Dalam upacara penyerahan keputusan pengangkatan PNS kepada formasi tenaga honorer dan formasi umum yang dirangkaian dengan pengambilan sumpah PNS tersebut, Bupati Lutim H. A. Hatta Marakarma, berharap bahwa para pegawai nantinya, bisa memberikan pengabdian yang penuh kepada daerahnya.

“Sesaat yang lalu, kita menyaksikan penyerahan keputusan pengangkatan PNS. Setelah melalui masa percobaan selama kurang lebih dua (2) tahun, akhirnya CPNS ini diangkat menjadi PNS. Tentunya masa percobaan tersebut tidaklah mudah. CPNS harus mampu menunjukkan dedikasi, loyalitas, serta kinerja yang baik, dan ini bukanlah formalitas belaka, terbukti dengan adanya CPNS yang terpaksa diberhentikan tidak dengan hormat sebagai CPNS, karena melanggar PP.No.53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil,” tegasnya.

Ia juga sempat berkelakar, bahwa sebagai bukti loyalitas terhadap tugas dan wewenangnya, hendaknya para pegawai yang terangkat tidak lagi meminta dipindahtugaskan setelah ia telah menjadi abdi negara. “itu pegawai kalau sudah PNS, jangan terlalu banyak yang minta pindah. Kecenderungan selama ini, kalau dia sudah terangkat PNS, langsung minta pindah ke kampung halamannya,” kata Hatta.

Hatta menilai, bahwa pada dasarnya sumpah pegawai diambil dalam usaha membina PNS yang bersih, jujur, dan sadar akan tanggungjawab sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat. Dalam dimensi sumpah itu, terdapat dua hubungan yang saling bertaut, yakni hubungan secara vertical antara manusia dengan dengan Tuhannya, serta hubungan horizontal antara manusia dengan masyarakat dan bangsa.

Hatta mengingatkan agar tiap pegawai yang sudah diambil sumpahnya, dapat benar mengingat sumpah tersebut sebagai janji, yang kelak harus dipertanggungjawabkan, tidak saja ke hadapan manusia, tetapi yang utama ke hadapan Tuhan. “Saya yakin, apabila sumpah tersebut anda amalkan dalam melaksanakan tugas kedinasan, maka insyaallah kita dapat menghilangkan atau paling tidak meminimalisir segala bentuk penyelewengan yang ada,” lanjutnya.

Selain itu, kepada Sekretaris Desa (sekdes) yang ikut serta pula dalam pengangkatan itu, Bupati menyatakan agar keistimewaan yang diberikan dapat benar-benar dijaga. Senyatanya, dalam pengangkatan jabatan PNS, sekdes memang mendapatkan keistimewaan dalam jalur masuk menjadi PNS, karena tidak perlunya mereka melalui tahapan yang biasa dilalui oleh CPNS lainnya.

Hatta mengingatkan, agar hal tersebut tak membuat para sekdes terlena dan arogan, namun justru memancing motivasinya untuk menunjukkan kinerja yang baik. “Saudara perlu menghayati esensi dari kebijakan pemerintah dalam mengangkat sekdes sebagai PNS, yakni saudara harus menjadi motor penggerak administrasi desa, menciptakan kondisi yang serasi antar instansi, pemikir bagi pengembangan desa, konseptor perumusan regulasi yang akan ditetapkan, serta agrigator administrasi bagi kepentingan masyarakat banyak,” tegasnya.

Data dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Lutim, sejumlah CPNS yang diangkat itu, antara lain menduduki posisi tenaga teknis sebanyak 121 orang, tenaga pendidikan 149 orang, tenaga kesehatan 168 orang, dan formasi sekdes sejumlah 6 orang. Dari jumlah itu, 54 orang diantaranya merupakan pegawai honorer yang telah menunjukkan loyalitasnya selama beberapa tahun. (humas).

444 CPNS Lutim Terima SK 100%

Sebanyak 444 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ditetapkan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Gedung Pertemuan Masyarakat Malili, pada Kamis (18/11). Dalam upacara penyerahan keputusan pengangkatan PNS kepada formasi tenaga honorer dan formasi umum yang dirangkaian dengan pengambilan sumpah PNS tersebut, Bupati Lutim H. A. Hatta Marakarma, berharap bahwa para pegawai nantinya, bisa memberikan pengabdian yang penuh kepada daerahnya.

“Sesaat yang lalu, kita menyaksikan penyerahan keputusan pengangkatan PNS. Setelah melalui masa percobaan selama kurang lebih dua (2) tahun, akhirnya CPNS ini diangkat menjadi PNS. Tentunya masa percobaan tersebut tidaklah mudah. CPNS harus mampu menunjukkan dedikasi, loyalitas, serta kinerja yang baik, dan ini bukanlah formalitas belaka, terbukti dengan adanya CPNS yang terpaksa diberhentikan tidak dengan hormat sebagai CPNS, karena melanggar PP.No.53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil,” tegasnya.

Ia juga sempat berkelakar, bahwa sebagai bukti loyalitas terhadap tugas dan wewenangnya, hendaknya para pegawai yang terangkat tidak lagi meminta dipindahtugaskan setelah ia telah menjadi abdi negara. “itu pegawai kalau sudah PNS, jangan terlalu banyak yang minta pindah. Kecenderungan selama ini, kalau dia sudah terangkat PNS, langsung minta pindah ke kampung halamannya,” kata Hatta.

Hatta menilai, bahwa pada dasarnya sumpah pegawai diambil dalam usaha membina PNS yang bersih, jujur, dan sadar akan tanggungjawab sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat. Dalam dimensi sumpah itu, terdapat dua hubungan yang saling bertaut, yakni hubungan secara vertical antara manusia dengan dengan Tuhannya, serta hubungan horizontal antara manusia dengan masyarakat dan bangsa.

Hatta mengingatkan agar tiap pegawai yang sudah diambil sumpahnya, dapat benar mengingat sumpah tersebut sebagai janji, yang kelak harus dipertanggungjawabkan, tidak saja ke hadapan manusia, tetapi yang utama ke hadapan Tuhan. “Saya yakin, apabila sumpah tersebut anda amalkan dalam melaksanakan tugas kedinasan, maka insyaallah kita dapat menghilangkan atau paling tidak meminimalisir segala bentuk penyelewengan yang ada,” lanjutnya.

Selain itu, kepada Sekretaris Desa (sekdes) yang ikut serta pula dalam pengangkatan itu, Bupati menyatakan agar keistimewaan yang diberikan dapat benar-benar dijaga. Senyatanya, dalam pengangkatan jabatan PNS, sekdes memang mendapatkan keistimewaan dalam jalur masuk menjadi PNS, karena tidak perlunya mereka melalui tahapan yang biasa dilalui oleh CPNS lainnya.

Hatta mengingatkan, agar hal tersebut tak membuat para sekdes terlena dan arogan, namun justru memancing motivasinya untuk menunjukkan kinerja yang baik. “Saudara perlu menghayati esensi dari kebijakan pemerintah dalam mengangkat sekdes sebagai PNS, yakni saudara harus menjadi motor penggerak administrasi desa, menciptakan kondisi yang serasi antar instansi, pemikir bagi pengembangan desa, konseptor perumusan regulasi yang akan ditetapkan, serta agrigator administrasi bagi kepentingan masyarakat banyak,” tegasnya.

Data dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Lutim, sejumlah CPNS yang diangkat itu, antara lain menduduki posisi tenaga teknis sebanyak 121 orang, tenaga pendidikan 149 orang, tenaga kesehatan 168 orang, dan formasi sekdes sejumlah 6 orang. Dari jumlah itu, 54 orang diantaranya merupakan pegawai honorer yang telah menunjukkan loyalitasnya selama beberapa tahun. (humas).

Tuesday 16 February 2010

Kebohongan Bantuan Kemanusiaan Barat


Mengapa negara-negara Barat begitu bersemangat pergi ke negeri-negeri yang sedang tertimpa bencana? Apakah kepergiannya untuk memberikan pertolongan atau untuk tujuan lain? Apakah negara-negara kapitalis punya kepedulian terhadap rasa kemanusiaan sehingga mereka sampai bersaing melakukan “penyelamata” atas orang-orang miskin dan terlantar di antara umat manusia?! Ataukah mereka menyembunyikan belati beracun di balik jubah bantuan kemanusiaan ini?! Apakah asas ideologi kapitalisme mengenal nilai kemanusiaan sehingga mereka harus memobilisasi pasukannya, pesawat terbangnya, dan kapal lautnya untuk melakukan “penyelamatan” atas umat manusia yang sedang tertimpa bencana?!

Di Haiti, Amerika memobilisasi pasukan militernya, dan menyatakan bahwa misinya mengambil peran prioritas, mengendalikan bandara, dan mulai mengontrol setiap pergerakan pesawat. Dan terlihat jelas sekali bagi semua pengamat bahwa tujuan Amerika dan juga negara-negara Eropa tidak untuk menyelamatkan para korban dan membantu para pengungsi, melainkan perang untuk berebut pengaruh, kekuasaan dan kepentingan. Tampak di Haiti sejauh mana dekadensi moral yang berhasil dicapai oleh kaum kapitalis ketika bocor laporan penyelundupan anak-anak yatim Haiti untuk mereka perbudak, atau mereka gunakan sebagai suku cadang manusia, seperti yang terjadi sebelumnya oleh Perancis ketika mencuri anak-anak kaum Muslim di Darfur dari Chad.

Di London diadakan konferensi untuk “bantuan” dan “dukungan” kepada Yaman; dan di London juga diadakan konferensi untuk “rekonstruksi” Afghanistan. Sebelumnya diadakan konferensi di Paris untuk “bantuan keuangan” bagi warga Palestina. Begitu juga di Palestina ada bantuan keuangan bagi warga Palestina yang menjadi korban dari Perwakilan Amerika untuk Pembangunan, atau dari bantuan Uni Eropa yang di atasnya ditulis “pemberian” atau “hadiah” dari rakyat Amerika atau Uni Eropa untuk “kehidupan”!

Begitu juga konferensi “rekonstruksi” Irak di Madrid, konferensi “rekonstruksi” Gaza, konferensi Somalia, dan banyak lagi konferensi lainnya. Apakah negara-negara Barat kapitalis yang begitu sibuknya mengurusi persoalan Yaman, Afghanistan, Irak, Somalia, dan Palestina; begitu pedulinya mereka terhadap kaum miskin; serta begitu kasih sayangnya mereka kepada anak-anak yatim dan orang-orang terlantar?! Sehingga mereka meninggalkan urusan dalam negeri mereka dan krisis keuangan yang menimpanya?!

Apakah negara-negara kapitalis akan menghabiskan dananya untuk membantu manusia (rakyat) di negara-negara lain, dan membiarkan rakyatnya sendiri terlantar tanpa tempat tinggal, pendapatan, dan tidak memiliki pekerjaan?! Atau bahwa masalah ini adalah urusan dalam negerinya, sehingga ia harus mengurusi kepentingannya; atau semua itu merupakan wilayah jajahannya, dan perluasan pengaruhnya?!

Sesungguhnya, ideologi kapitalisme ini tidak mengenal nilai kemanusiaan (al-qîmah al-insâniyyah), bahka ia berlepas diri darinya. Sementara satu-satunya ukuran baginya adalah nilai materi (al-qîmah al-mâdiyyah). Begitu juga, bahwa kapitalisme ini menganggap penjajahan sebagai bagian penting dan mendasar, dimana penjajahan dijadikan sebaga metode penyebaran ideologinya. Jadi, sangat dangkal sekali jika seseorang berpikir bahwa bantuan yang diberikan oleh negara-negara Barat terhadap kaum Muslim, atau terhadap umat manusia lain yang sedang tertimpa musibah sebagai wujud rasa kemanusiaannya. Dan juga sangat tidak masuk akal jika kita melihat tangan mereka tampak putih, bersih dari tipu daya, kotoran, dan kelicikan, padahal tangan mereka berlumuran dengan darah.

Negara-negara Barat menggunakan apa yang disebut bantuan kemanusiaan untuk menipu kaum Muslim atau menjajah manusia, serta untuk melaksanakan rencana-rencana jahatnya. Sementara bukti yang paling kentara atas hal ini adalah penyelundupan senjata oleh organisasi “kemanusiaan” untuk kepentingan para pemberontak dari Sudan selatan pada masa perang separatisme. Sungguh, Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa telah memberitahukan tentang tujuan aktivitas mereka yang disembunyikan dan apa yang mereka rencanakan, sebagaimana Dia juga membertitahukan tentang kepastian akan kegagalannya. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” (TQS. Al-Anfal [8] : 36).

Tragedi Haiti harus membangkitkan rasa tanggung jawab di kalangan kaum Muslim terhadap seluruh umat manusia. Karena itu, kaum Muslim hendaklah bersegera melakukan aktivitas untuk mengembalikan Khilafah yang akan menyelamatkan kaum Muslim sendiri khususnya dan umat manusia umumnya dari tengah hutan monster kapitalisme.

Sesungguhnya, kaum Muslim dengan ideologi ilahiy (yang bersumber dari Allah) dan risalah rahmat yang sedang diembannya adalah kaum yang layak dan yang memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas ini. Kemudian, kepada Khilafah (setiap orang yang tertindas dan ketakutan mencari perlindungan dan ketenangan). Kami menyerukan kaum Muslim untuk menyegerakan langkah menuju tegaknya Khilafah, supaya kaum Muslim hidup mulia, menang, dan kembali menjadi khoirol umam (umat yang terbaik).

Ismail Yusanto : Mari Elka Pangestu itu Menteri Perdagangan Republik Indonesia atau Menteri Perdagangan Republik China?


Lebih dari lima puluh persen pengusaha industri dalam negeri mengeluhkan kebijakan pemerintah yang tidak mau melakukan renegosiasi perjanjian perdagangan bebas negara-negara ASEAN dengan China (ACFTA).

Ironi memang, sejak ditanda-tangani perjanjian tersebut pada 2002 hingga diberlakukannya pada 2010 ini, tidak nampak sama sekali adanya upaya persiapan dari pemerintah untuk menjaga kepentingan dalam negeri.

“Akibatnya diprediksikan pada tahun ini pengangguran akan bertambah sekitar 2,5 juta orang,” tegas Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Rekson Silaban dalam acara Talkshow Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke 16, Ahad (24/1) di Wisma Antara, Jakarta.

Lantaran, ujar Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia Franky Sibarani, pengusaha yang berbasiskan industri akan bergeser menjadi pedagang. “Otomatiskan buruh yang menjadi korban!” tandas Franky.

Rekson menyayangkan mengapa pemerintah mau menandatangani ACFTA tersebut, tetapi tidak memiliki skenario untuk menjamin nasib 2,5 juta karyawan yang bakal kehilangan pekerjaannya itu. “Payah dong!” ujarnya.

Mereka di-PHK bukan karena malas atau tidak bisa bekerja melainkan perusahaan tempat mereka bekerja bangkrut lantaran kalah bersaing dengan produk dari China. Barang dari luar tersebut menjadi sangat murah lantaran dicabutnya hambatan impor yang berupa tarif dan non tarif itu, seperti yang dituangkan dalam perjanjian ACFTA.

Padahal dengan hambatan tarif, barang tertentu dikenai pajak bea masuk yang tinggi sehingga barang tersebut tidak jadi masuk atau kalaupun masuk harganya menjadi lebih mahal dibanding produk lokal.

Sedangkan hambatan non tarif, misalnya, pemerintah membuat kriteria tertentu, sehingga barang yang tidak memenuhi kriteri tersebut tidak bisa masuk. Dengan diberlakukannya ACFTA, hambatan terhadap produk China menjadi tidak ada.

Di samping itu, menurut Franky, pengusaha besar dan menengah di Indonesia itu tidak lebih dari satu persen. Mereka menguasai hampir 60 persen usaha. Jadi bagaimana nasib yang 99 persen ini?

Ya jadi seperti pertandingan tinju, ujar Pakar Ekonomi Islam Hidayat Muttaqien. “Petinju Indonesia yang kelas bulu itu dipaksa masuk ring melawan petinju China yang kelas berat” ujarnya dalam acara yang bertajuk “ACFTA-Perdagangan Bebas-2010: Bunuh Diri Ekonomi Indonesia” itu.

Sehingga, ujar Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, hampir tidak ada gunanya kita mempunyai pemerintah. “Kalau hambatan tarif dan non tarif itu sudah tidak ada sesungguhnya negara sudah tidak punya alat untuk melindungi kepentingan rakyatnya!” tandas Direktur STIE Hampara tersebut.

Inilah salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa pemerintah telah kehilangan visi yang paling penting dari sebuah pemerintahan yaitu melindungi dan mengurus kepentingan rakyatnya.

Ismail pun menanyakan lantas sebenarnya pemerintah ini sedang bekerja untuk siapa? Perlu dipertanyakan juga Mari Elka Pangestu itu Menteri Perdagangan Republik Indonesia atau Menteri Perdagangan Republik China?

Korban Kapitalisme

Rakyat Indonesia menjadi terjajah seperti ini karena hidup di dalam sistem ekonomi kapitalistme. Kemudian dipimpin oleh para pemimpin yang berotak kapitalis juga. Jadi kalau sekarang rakyat remuk redam itu karena memang rakyat berada dilingkungan yang membuatnya remuk.

Islam telah menegaskan bahwa pemimpin adalah pelindung dan pelayan umat. Bagaimana mau menjalankan fungsi tersebut kalau tidak mandiri. Bila memang melihat China sebagai potensi pasar, ya memang harus digarap tetapi dengan kemandirian kebijakan. Salah satunya dengan tetap menerapkan hambatan tarif dan non tarif.

Tapi perlu disadari pula bahwa ini bukan masalah teknis renegoisasi ACFTA, tetapi ini sudah pertarungan ideologi. Bagaimana kapitalisme itu terus mencengkeram. Jadi sekarang kapitalisme bukan hanya Amerika dan Eropa tetapi China itu juga menjadi raksasa kapitalisme.

Di sinilah sebenarnya mengapa HTI bolak-balik tidak pernah berhenti, tidak pernah capek, bahwa sistem negara kita tercinta ini harus dirubah sehingga mempunyai kemandirian di dalam pengelolaan politik dan ekonomi. “Itulah yang kita sebut dengan Selamatkan Indonesia dengan Syariah di Bawah Naungan Khilafah,” ujarnya kemudian disambut tepuk tangan oleh sekitar 350 peserta yang hadir.

“Saya menjamin bahwa seluruh pengusaha itu akan sangat nyaman dengan syariah!” tegas Ismail. Mengapa? Satu, secara makro policy politik ekomi pemerintah itu berdasarkan syariah. Berdasarkan sebuah ukuran-ukuran yang konstan, yang tetap yang tidak mudah tersimpangkan oleh pandangan-pandangan kapitalistik.

Pandangan kapitalistik yang berlaku saat ini di Indonesia adalah lebih merupakan negosiasi antara pemilik modal dari luar dengan para patronnya di dalam untuk kepentingan kekuasaan.

Yang kedua secara mikro industri, skema-skema syariah itu justu akan lebih menguntungkan para pengusaha.

Ketiga, jangankan korupsi, atau sogok menyogok, hadiah bagi pejabat itu diharamkan dalam Islam. Jadi syariah menjamin tidak adanya ongkos ekonomi yang tinggi (high cost economy) .

Nah, kalau itu semua bisa diberikan kepada pengusaha saya kira pengusaha tidak keberatan. “Baik pengusaha itu Muslim maupun non Muslim!” tandas Ismail.[] joko prasetyo

Sunday 14 February 2010

VALENTINE DAY (HARI BERKASIH SAYANG) Menurut pandangan Islam

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

SEJARAH VALENTINE:
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?

Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.

Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di dalam masalah 'Valentine Day'.

1. PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.

2. SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak.

Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.

Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.

3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.

4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)

Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.

Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.

Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, televisyen dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa.

MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)
Perhatikanlah Firman Allah :
“…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.

Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.

Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w.

Firman Allah s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”.

Berkata Peguam Zulkifli Nordin (peguam di Malaysia) di dalam kaset 'MURTAD' yang mafhumnya :-

"VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol..

VALENTINE DAY (HARI BERKASIH SAYANG) Menurut pandangan Islam

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.



SEJARAH VALENTINE:

Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.


Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.


Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.


Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.


Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.



PANDANGAN ISLAM

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?

Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:

“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.

Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Thursday 11 February 2010

234 CPNS Berubah Status jadi PNS

Sebanyak 234 orang CPNS Lingkup Pemkab. Luwu Timur yang terdiri dari CPNS Formasi Honorer dan Formasi Umum Tahun 2007, Jumat (6/11) menerima Surat Keputusan Bupati Luwu Timur pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dalam acara resmi di halaman eks kantor Bupati Lutim, yang dihadiri oleh para Anggota Dewan, Muspida, para Kepala SKPD serta para orang tua/wali PNS. Dengan penerimaan SK tersebut, secara otomatis status mereka berubah dari CPNS menjadi PNS, demikian juga dengan gaji yang tadinya CPNS baru menerima 80 % kini setelah jadi PNS mereka berhak menerima gaji 100%.

Menurut Kepala BKPPD Kabupaten Luwu Timur, Andi Tabacina Akhmad, ke 234 orang CPNS yang naik peringkat menjadi PNS tersebut terdiri dari 173 orang Formasi Honorer dan 62 orang Formasi Umum. Namun satu orang diantaranya belum menerima SK PNS karena sedang dalam penyembuhan dari sakit. Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, dalam sambutannya mengatakan dengan pengangkatan dari CPNS menjadi PNS berarti kedudukannya sekarang telah menjadi unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat. Dengan perubahan status ini, hendaknya dibarengi dengan peningkatan kinerja yang baik serta melaksanakan tugas dengan rajin, jujur, ikhlas, disiplin, tidak meminta imbalan, tidak melakukan penyimpangan dan selalu menunjukkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas-tugas, Bupati juga meminta agar PNS mampu menunjukkan prestasi kerja dan kedisiplinan yang jauh lebih baik dari pada saat masih berstatus pegawai honorer maupun CPNS. Jangan sampai justru setelah menjadi PNS
kinerja dan kedisiplinan mengendur. Sebaliknya harus diimbangilah dengan pengabdian yang tulus dan bekerja profesional. “Surat Keputusan yang ada di tangan saudara jangan hanya dijadikan sebagai alat untuk memperkuat status sebagai pegawai negeri, tetapi
waktunya menunjukkan kontribusi bagi masyarakat dan Daerah Luwu Timur yang kita cintai” tekan Hatta.

Berkaitan pengambilan sumpah PNS, Bupati meminta agar sumpah tersebut hendaknya dimaknai sebagai kesediaan mengikatkan diri menjadi aparatur pemerintah, abdi negara, dan abdi masyarakat, karena menjadi PNS sudah merupakan pilihan sehingga harus konsekuen dengan pilihan tersebut, dengan menunjukkan komitmen dan tanggung jawab moral terhadap konsekuensi dari pengangkatan menjadi PNS. “ Surat Keputusan yang ada di tangan saudara jangan hanya dijadikan sebagai alat untuk memperkuat status sebagai pegawai negeri, tetapi saat inilah waktunya menunjukkan kontribusi bagi masyarakat dan Daerah Luwu Timur “ tegas Andi Hatta. Terakhir, Bupati menekankan agar setelah diangkat sebagai PNS, tidak ada lagi PNS yang minta pindah keluar dari luar Luwu Timur dengan alasan macam-macam, karena selain merugikan daerah Lutim, juga Luwu Timur masih sangat kekurangan pegawai, sehingga jangan ada PNS yang bermimpi untuk pindah, sebaliknya diminta untuk menunjukan pengabdian kepada daerah Luwu Timur, demikian Hatta.

Hari ini, Hatta Terima Satyalencana Pendidikan

Prestasi membanggakan di bidang pendidikan kembali diukir Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma. Setelah sebelumnya diberikan piagam penghargaan bidang pendidikan dari ketua PGRI Sulsel atas kepeduliannya yang tinggi terhadap pembangunan pendidikan di Luwu Timur, kini bapak pembangunan Lutim ini kembali menerima tanda kehormatan berupa Satyalencana pembangunan bidang Pendidikan yang akan diserahkan langsung oleh Presiden Reupublik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

Berdasarkan surat undangan Dari Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, tanggal 26 November 2009 yang dikirimkan langsung kepada Bupati Luwu Timur, penganugerahan tanda kehormatan Satyalencana pembangunan bidang pendidikan akan dilaksanakan tanggal 01 Desember 2009 di gedung Tenis Indoor Senayan Jakarta, bersamaan pada peringatan puncak Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI ke 64.

Bupati Lutim Andi Hatta merupakan satu-satunya Bupati/Walikota di Sulawesi Selatan yang menerima Satyalencana tersebut, bersama dengan 8 Bupati / walikota lainnya se Indonesia dan dua orang Gubernur yakni Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Kepulauan Bangka Balitung, Eko Maulana Ali.

Sementara untuk Bupati/Wali kota terdiri dari Bupati Deli Serang (Sumut), Walikota Pekan Baru (Riau), Bupati Sarilangun ( Jambi), Walikota Pekalongan (Jateng), Bupati Gresik (Jatim), Bupati Lutim (Sulsel), Bupati Badung (Bali) Walikota Jaya Pura (Papua) dan Walikota Pangkal Pinang (Kapulauan Babel).
Menurut rencana, Tanda penghormatan Satyalencana pembangunan bidang pendidikan tersebut, akan dijemput oleh Seluruh Kepala SKPD, Kepala Sekolah, Camat dan Kepala Desa se Luwu Timur di pintu gerbang perbatasan Lutim/Lutra di desa Lauwo, untuk selanjutnya diarak ke seluruh kecamatan se Luwu Timur.

Arak-arakan ini untuk menunjukkan kepada warga Luwu Timur tentang hasil pembangunan pendidikan yang selama ini dilaksanakan di Luwu Timur, dimana pendidikan adalah prioritas utama pembangunan di Bumi Batara Guru.

Sementara itu, Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma mengungkapkan bahwa penghargaan yang diterima tersebut adalah hasil kerjasama antara seluruh komponen masyarakat di Luwu Timur dalam menyukseskan pembangunan bidang pedidikan.
” Saya hanya mewakili masyarakat untuk menerima saja, tapi penghargaan ini adalah untuk seluruh masyarakat Luwu Timur ” kata Hatta merendah.

270 Pengelola Keuangan Ikut Bimtek Kab. Luwu Timur

Sebanyak 270 orang pengelola keuangan Pemkab. Luwu Timur yang terdiri Kepala Unit Kerja, PPTK, PPK, Bendahara dan Operator laporan keuangan,mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dilaksanakan oleh BKPPD Kab. Luwu Timur. Bimtek ini dilaksanakan sebanyak dua angkatan. Angkatan I berlangsung dari tanggal 28 – 30 Januari 2010 dengan 139 peserta sedangkan angkatan II dari tanggal 04 – 06 Februari 2010 bertempat di Aula Kantor Bupati Lutim di Malili.

Bimtek ini dilaksanakan bekerjasama dengan BPK Perwakilan Makassar dan Universitas Indonesia Timur (UIT), dimana narasumber yang digunakan adalah dosen Pasca Sarjana UIT yang memiliki latar belakang BPK Perwakilan Makassar.

Kepala BKPPD Lutim, Andi Tabacina Akhmad mengatakan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kinerja dan kemampuan teknis para Kuasa Pengguna Anggaran, PPK, PPTK serta bendahara dalam hal pengelolaan serta penyusunan laporan keuangan di lingkup Pemkab. Luwu Timur.

Adapun strategi pembelajaran adalah dengan menggunakan pendekatan andragogi antara lain; ceramah, Tanya jawab, curah pendapat dan diskusi kelompok.

Bimtek dibuka oleh Asisten Administrasi Umum, Muh.Abrinsah, serta dihadiri oleh Direktur Pasca Sarjana UIT, Prof. DR. H. Wahyuddin H. M.Si, Kepala Diklat BPK Makassar, Drs. Firmanza, M.Si dan Kepala BKPPD Lutim Andi Tabacina Akhmad.

Asisten Administrasi Umum, Muh. Abrinsah, dalam sambutannya mengatakan bahwa Bimtek ini sangat berguna bagi seluruh aparatur pengelola keuangan di Lingkungan Pemkab. Luwu Timur, agar kedepan pengelola keuangan dapat bekekrja lebih professional sehingga kesalahan administrasi dapat dihindari. Untuk itu, Abrinsyah meminta kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti Bimtek ini dengan baik serta memberikan masukan atau menanyakan jika ada hal- hal yang tidak dimengerti dalam pengelolaan keuangan selama ini.

Wednesday 27 January 2010

Anggota Komisi X Minta Pemerintah Tak Ngotot Gelar UN

Jakarta - Pemerintah diminta tidak memaksakan diri untuk menggelar ujian nasional. Alasannya pemerintah belum mematuhi putusan Mahkamah Agung (MA) untuk meningkatkan infrastruktur sekolah dan kualitas guru.

"Ini kan berarti pemerintah tidak boleh melaksanakan UN sebelum memenuhi syarat-syarat di atas. Apakah Pemerintah telah melaksanakan Putusan tersebut," kata Anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar dalam siaran pers, Jumat (22/1/2010).

Raihan mengungkapkan, masih banyak infratsruktur sekolah yang belum memenuhi standar nasional. Bahkan hal ini ditemukan di Jakarta sekalipun.

Oleh karena itu rencana pemerintah untuk tetap menyelenggarakan Ujian Nasional yang dimulai tanggal 22 Maret 2010 ini dapatlah dipandang sebagai sikap mengabaikan Putusan MA tersebut dan pula mengabaikan realitas dan fakta yang ada di dunia pendidikan kita.

"Jika demikian, bisakah kita menggunakan sebuah ungkapan yang sangat populer di masyarakat, Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu," terang Raihan.

Ngotot UN, Pemerintah Langgar Hukum

Jakarta - Pemerintah diminta tunduk pada keputusan Mahkamah Agung (MA) yang meminta Ujian Nasional (UN) distop terlebih dahulu. Sikap pemerintah yang ngotot sama dengan mempertontonkan pelanggaran hukum secara vulgar.

"Ini sama saja sedang mengajarkan peserta didik untuk melanggar hukum,"
kata pengamat pendidikan dari Indonesian Corruption Watch (ICW) Ade Irawan di kantornya, Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Jumat (8/1/2010).

Permintaan tersebut sebagai respons terhadap Presiden SBY yang menyatakan UN bukan lagi salah satu tolak ukur kelulusan. Bila tidak ditindaklanjuti, maka jadi tidaknya UN 2010 akan membingungkan masyarakat terutama anak didik.

"Putusan MA jelas-jelas meminta UN dievaluasi. Presiden sudah bicara juga.
Kenapa nggak langsung diputuskan nggak ada UN tahun ini. Jangan ragu,
nanti masyarakat yang bingung," imbuhnya.

Menurut data ICW dan sejumlah LSM yang bergerak di bidang pendidikan, UN
membuat sistem pendidikan tidak maju. Pendidikan dinilai proses birokrasi semata dan menghilangkan esensi pendidikan.

"Inikan hanya untuk gengsi sekolah, dinas dan daerah. Kalau banyak yang
nggak lulus, dianggap tidak becus dan dimutasi. Jadinya, pejabat pendidikan
mencari segala cara supaya tidak dipindah," timpal Bambang Wisudo, aktivis
pendidikan dari Sekolah Studi Tanpa Batas.

SBY: UN Jangan Jadi Satu-Satunya Alat Ukur Pendidikan

Jakarta - Presiden SBY meminta kebijakan tentang Ujian Nasional (UN) harus ditetapkan dengan tepat dan benar. SBY mengintruksikan UN tidak dijadikan satu-satunya alat ukur dalam pendidikan.

"Saya berpendapat sebaiknya UN tidak satu-satunya alat ukur yang bisa kita tentukan. Pilih dengan paduan aspek lain," ujar SBY
saat membuka rapat terbatas masalah pendidikan dan kesehatan di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (7/1/2010).

SBY menerangkan, ada dua opsi terkait kebijakan UN. Pertama, UN sebagai ukuran yang pertama. Lalu bila tidak berhasil UN, masih ada peluang untuk melakukan ujian ulang. Opsi kedua, kembali ke model evaluasi belajar tahap akhir nasional (Ebtanas) namun hal ini perlu kajian mendalam.

"Yang penting harus lebih obyektif mengukur prestasi siswa. Kalau 3 tahun, ukur 3 tahun. Tapi saya kira kebijakan utuh menyangkut UN sangat penting kita tetapkan dengan tepat dan benar," kata SBY.

SBY mengaku sempat berdialog dan bertukar pikiran dengan para pimpinan mahasiswa terkait UN itu. Ia juga akan mendengar presentasi dari Mendiknas M Nuh dalam masalah itu.

Dalam rapat itu hadir Mendiknas M Nuh, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menag Suryadharma Ali, Mensos Salim Segaf Al Jufry, dan Menpora Andi Mallarangeng.

Sunday 24 January 2010

Kondisi Kerja Guru Indonesia Masih Buruk

Peringatan Hari Guru Sedunia atau World Teachers Day setiap tanggal 5 Oktober di seluruh dunia ditetapkan oleh Unesco bertepatan dengan dikeluarkannya Recommendation concerning the Status of Teachers oleh konferensi khusus antar pemerintah yang diselenggarakan oleh Unesco dan ILO.Rekomendasi yang dikeluarkan oleh dua badan dunia yang menangani pendidikan dan ketenagakerjaan tersebut berisi 13 bab dan 146 pasal yang mengatur soal pekerjaan profesi guru tanpa diskriminasi dan menempatkan posisi guru sangat strategis dan bermartabat.

Bercermin pada rekomendasi status guru yang telah dikeluarkan 43 tahun yang lalu, nampaknya kondisi kerja yang dapat mendorong kualitas guru untuk menciptakan pendidikan yang bermutu di Indonesia, khususnya guru swasta dan honorer /Non-PNS (guru kontrak, guru bantu, guru sukarelawan) masih jauh dari harapan. Mereka masih mengalami diskriminasi.

Padahal diskriminasi dalam pekerjaan secara konstitusional jelas-jelas tidak dibenarkan. Tetapi diskrimansi terhadap guru swasta terjadi di beberapa Kota/kabupaten. Guru swasta tidak mendapat tunjangan daerah karena tersandung Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, serta Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 yang intinya melarang seluruh kabupaten/kota di Indonesia memberikan tunjangan kepada pegawai non-PNS.

Untuk memperbaiki buruknya kondisi kerja yang diperoleh guru selama ini maka Dewan Pembina Pusat Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) menyampaikan sikap supaya pemerintah serius memperbaiki kondisi kerja guru. Sekretaris Jenderal FGII Iwan Hermawan, Minggu )4/100), menyampaikan FGII menuntut adanya subsidi gaji setara upah minimum provinsi atau kota/kabupaten, dan tunjangan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek)) untuk guru-guru swasta dan honorer /Non-PNS yang dibayarkan oleh negara/pemerintah.

Selain itu, para guru menuntut komitmen negara (pemerintah, pemda/pemkab/kota dan DPR/DPRD) untuk wajib memberikan perlindungan kepada guru,menghaapuskan sistem kerja kontrak bagi guru swasta dan honorer Non-PNS. WAkil rakyat di DPR RI yang baru dilantik diminta untuk merevisi pasal-pasal diskriminatif dalam Undang-Undang Guru dan mendesak pemerintah menghapus pasal-pasal diskriminatif dalam PP Guru.

Guru Swasta Dipersulit

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesempatan guru atau tenaga honorer swasta menjadi calon pegawai negeri sipil lewat seleksi khusus dinilai dipersulit. Pasalnya, pemerintah hanya bersedia mengangkat guru honorer di sekolah negeri maupun swasta menjadi guru PNS jika selama ini mereka digaji lewat APBN/APBD.

Pemrotesan tentang aturan yang hendak disahkan pemerintah soal pengangkatan tenaga honorer menjadi calon PNS itu datang dari guru-guru di berbagai daerah yang tergabung dalam Ikatan Guru dan Pegawai Sekolah Swasta (IGPSS) di Jakarta, Selasa (17/11). Para guru honorer di sekolah swasta itu menilai rancangan peraturan pemerintah (RPP) soal seleksi tenaga tenaga honorer, termasuk guru honorer, untuk dapat diangkat menjadi calon PNS dinilai menutup peluang guru honorer swasta yang sudah mengajar belasan hingga puluhan tahun.

"Untuk pengangkatan tenaga honorer jadi CPNS tahun 2010 belum mengakomodir guru swasta. Kebijakan itu semakin memperlihatkan bahwa pemerintah masih bersikap diskrimintaif terhadap guru negeri dan swasta," kata Suprapto, pengurus IGPSS Karanganyar, Jawa Tengah. Di provinsi ini tercatat 59.000 guru dan tenaga honorer.

Dalam pasal 1 RPP seleksi tenaga honorer jadi calon PNS, disebutkan tenaga honorer, termasuk guru honorer, yang bisa ikut seleksi hanya yang penghasilannya menjadi beban APBN atau APBD, baik mereka yang bertugas di instansi pemerintah maupun di luar instansi pemerintah.

"Guru honorer swasta itu kan juga punya tugas yang sama dengan negeri, mendidik anak bangsa. Apa tidak bisa ada keberpihakan untuk juga memberikan peluang yang sama buat kami. Kan, ada juga daerah yang memberi tunjangan fungsional atau insentif dari APBD untuk guru honorer swasta. Tetapi itu tidak diakui jika mengacu ke RPP yang hendak disahkan pemerintah," kata Ramin dari Madiun, Jawa Timur.

Para guru honorer swasta itu yang mengakui jika pemerintah tidak sanggup mengangkat semua guru honorer jadi PNS, setidaknya ada keberpihakan dengan memberikan insentif yang layak. Dengan pendapatan yang layak bagi guru honorer maupun guru swasta, tidak ada lagi keinginan yang menggebu-gebu harus berstatus PNS. Guru honorer hanya menuntut peningkatan kesejahteraan. Selain itu, juga perlindungan supaya mereka tidak semena-mena dipecat atau dibayar rendah.

Sementara itu, Supriyono dari Serikat Guru Jakarta mengatakan guru honor murni di sekolah negeri yakni guru yang gajinya dibayar komite sekolah terancam kehilangan pekerjaan. "Jika, guru honorer yang ditempatkan di sekolah swasta, tetapi gajinya dibiayai APBN/APBD sudah diangkat jadi guru PNS, mereka terancam digusur. Sebab, dalam RPP itu, guru honorer yang diangkat jadi PNS, mesti bertugas di sekolah milik pemerintah," kata Supriyono.

Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Komisi II DPR, mengatakan pemerintah mesti serius membenahi kesemrawutan tenaga honorer tersebut. "Sekarang ini DPR dan pemerintah sedang mencari formula yang pas untuk menyelesaikan persoalan yang tidak kunjung selesai itu," kata Ganjar.

Guru Swasta Merasa Diperlakukan Tak Adil

JAKARTA, KOMPAS.com — Guru swasta meminta pemerintah menghentikan kebijakan-kebijakan diskriminatif yang semakin memperbesar kesenjangan kualitas dan kesejahteraan antara guru PNS dan guru swasta. Para pendidik di sekolah-sekolah swasta itu berharap pemerintah bisa bersikap lebih adil dalam komitmennya meningkatkan perlindungan, kesejahteraan, dan profesionalisme guru di Indonesia.

”Sampai saat ini, pemerintah tetap memprioritaskan guru PNS dalam meningkatkan kesejahteraan ataupun profesionalisme guru,” kata M Fatah Yasin, Koordinator Guru Swasta Indonesia, yang dihubungi dari Jakarta, Senin (28/12/2009).

Jumlah guru swasta di Tanah Air sekitar 1,2 juta orang. Para guru swasta yang tergabung dalam berbagai organisasi dari sejumlah daerah, pekan lalu, menggelar rapat kerja nasional di Tegal, Jawa Tengah. Bentuk diskriminasi yang dikeluhkan antara lain kuota sertifikasi guru PNS dan swasta yang timpang. Kuota guru PNS 75 persen, sedangkan guru swasta hanya 25 persen.

”Tetapi, kenyataannya, guru swasta cuma 10 persen tiap tahun,” kata Sumarno, Sekretaris Persatuan Guru Swasta Provinsi Banten.

Selain itu, subsidi tunjangan fungsional bagi guru swasta yang besarnya Rp 200.000 per bulan tak diterima semua guru swasta. Belum lagi soal peningkatan kualitas guru, kebijakan itu jarang diberlakukan pada guru swasta.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistiyo meminta segera ada peraturan pemerintah (PP) yang mengatur nasib guru tidak tetap, termasuk guru swasta, guru honor, dan wiyata bakti (guru honor yang bukan pegawai negeri). PP ini perlu ada untuk menghapuskan kesenjangan antara guru negeri dan swasta serta memperjelas sistem perekrutan guru tidak tetap pada masa mendatang. (ELN/LUK)

Mereka Tega Memotong Hak Guru Swasta

Mental korup rupanya menjalar sampai ke ranah pendidikan. Di wilayah yang mestinya mengajarkan budi pekerti ini, justru berkembang kebiasaan buruk. Bertahun-tahun tunjangan guru jadi bancakan orang-orang rakus.

Akan tetapi, apa daya, para guru swasta hanya bisa menahan kesal. Memprotes persoalan ini bisa berakibat fatal, yaitu pemecatan dari pekerjaan! Kekesalan hanya berani mereka tumpahkan kepada sesama guru, seperti yang terjadi pada minggu ini di Sekretariat Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) di Jalan Seksama, Medan.

Seperti tahun sebelumnya, pemotongan tunjangan fungsional kembali terjadi tahun ini. Bejo, seorang guru di Kecamatan Medan Timur, bingung.

Dana tunjangan yang diharapkannya belum turun, tetapi tunjangan sudah dipotong untuk kepentingan administrasi bank dan Pajak Penghasilan (PPh).

Sekolahnya juga sudah meminta bagian untuk kepentingan yang sama, yaitu ”biaya administrasi.”

Memakai uang

Sebagian dana tunjangan ini sudah turun. Namun, tidak dalam jumlah yang utuh. Ucok, bukan nama sebenarnya, seorang guru swasta di Kecamatan Medan Baru, mengaku kesal. Tunjangan yang mestinya Rp 1,2 juta untuk semester awal tahun ini, hanya diterimanya Rp 900.000. Uang senilai Rp 300.000 lainnya habis untuk kepentingan macam-macam.

”Palak kali awak (kesal sekali saya). Semua urusan sepertinya pake biaya,” katanya.

Biaya paling besar justru datang dari pihak sekolah. Sementara itu, pihak sekolah berdalih untuk menutupi biaya lobi dan administrasi di Kantor Dinas Pendidikan.

Saat Kompas meminta namanya untuk disebut dalam berita, semua guru itu menolak. Mereka takut akan berakibat pada pekerjaannya. Pihak sekolah memang telah mengunci mulut guru ini dengan ancaman, baik langsung maupun tidak langsung. Buktinya sudah pernah terjadi.

Mengutip data PGSI Medan, pada 2008 terdapat tiga guru swasta di Jalan Pelita, Medan, menerima pemecatan dari sekolahnya.

Hal ini terjadi lantaran mereka mempermasalahkan pemotongan tunjangan fungsional ini. Dinas Pendidikan Medan tidak bisa berbuat banyak meski kantornya berdekatan dengan sekolah ini.

Kejadian serupa hampir terulang pada Januari 2009. Sebanyak 13 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dwiwarna, Medan, mengadukan persoalan ini secara terbuka. Tunjangan fungsional para guru dipotong pihak sekolah sebesar Rp 200.000 per orang.

Pemotongan ini dilakukan karena untuk pengurusan administrasi sekolah ke Kantor Dinas Pendidikan Medan. Namun, PGSI Medan menekan pihak sekolah dan menuntut agar pemotongan itu dikembalikan.

Saat tunjangan fungsional guru ini kembali turun, pemotongan lagi-lagi terjadi di banyak sekolah. Para guru dilanda kekesalan yang sama.

Perlindungan guru

Ucok, Bejo, dan guru swasta yang berkumpul di Sekretariat PGSI adalah potret dari kenyataan yang lebih luas. Posisi mereka lemah karena tidak bisa berbuat apa-apa ketika orang lain menzaliminya.

Ketua PGSI Medan Partomuan Silitonga mengatakan, sudah saatnya dibuat aturan perlindungan guru swasta. PGSI secara resmi pernah menyampaikan rancangan peraturan daerah (perda) tentang perlindungan guru pada tahun 2008 ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Wali Kota Medan.

Perda ini mengatur perlindungan guru swasta jika terjadi pemecatan sepihak oleh yayasan sekolah. Selama ini, katanya, banyak guru dipecat tanpa peringatan apa pun.

”Suka-suka yayasan memakai guru, kalau tidak senang ya dipecat,” katanya.

Kesadaran serupa disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Hasan Basri. Dia menyadari lemahnya posisi guru swasta di hadapan yayasan.

Dia yang pernah menjadi guru swasta ini mengetahui betapa kuatnya tangan yayasan sekolah. Oleh karena itu, wajar saja jika para guru tidak berkutik ketika hak mereka dipotong orang rakus.

Ketua Dewan Pendidikan Medan Mutsyuhito Solin mengatakan, praktik ini harus dihentikan. Persoalannya, tidak ada mekanisme pengawasan yang ketat untuk mengurangi pemungutan ini.

Pihak Dinas Pendidikan Kota Medan, tuturnya, harus mengambil langkah mengawasi praktik pemotongan tunjangan yang menimpa guru. (NDY)

Jangan Abaikan Nasib Guru non-PNS

JAKARTA, KOMPAS.com - Desakan kepada pemerintah agar memberikan perlindungan bagi guru nonpegawai negeri sipil, terutama guru swasta, guru tidak tetap, guru honorer, dan guru wiyata bhakti, terus menguat.

Ini karena keberadaan para guru nonpegawai negeri sipil itu tetap dibutuhkan untuk mendidik anak-anak bangsa karena ketidakmampuan pemerintah menyediakan guru sesuai kebutuhan, baik di sekolah negeri maupun swasta.

Tuntutan untuk segera merealisasikan perlindungan untuk menjamin perbaikan kesejahteraan dan karier guru nonpegawai negeri sipil (non-PNS) itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang berlangsung di Balikpapan, Minggu (24/1/2010). Hadir dalam pertemuan itu lebih dari 700 pengurus PGRI provinsi dan kota/kabupaten dari seluruh Indonesia.

"Kami meminta pemerintah merealisasikan adanya peraturan pemerintah guru non-PNS paling lama tahun ini. Pasalnya, kesenjangan guru PNS dan non-PNS, terutama para guru wiyata bhakti dan guru tidak tetap semakin lebar," kata Sulistiyo, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI.

Bagi guru PNS saja, pemerintah telah berkomitmen untuk memberikan gaji minimal Rp 2 juta per bulan. Untuk peningkatan kualitas guru, kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan juga terbuka lebar bagi guru yang diangkat pemerintah.

Kondisi itu bertolak belakang dengan guru-guru tidak tetap dan di swasta. Selain pendapatan yang jauh di bawah upah minimum regional, kepastian status untuk menjadi guru tetap juga sulit didapat dengan alasan kondisi dana yayasan atau sekolah yang terbatas.

Sulistiyo menjelaskan, memang tidak mungkin mengangkat hampir satu juta guru swasta, guru tidak tetap, atau guru wiyata bhakti menjadi guru PNS. Tetapi kewajiban pemerintah untuk menjamin para guru ini mendapat penghasilan yang layak dan peningkatan mutu sebagai pendidik.

"Kewajiban itulah yang mesti dipertegas dalam PP guru non-PNS yang kami tuntut segera diterbitkan," ujar Sulistiyo.

Wednesday 20 January 2010

Anak Kambing Tanpa Kepala Gegerkan Warga Nganjuk

Warga Dusun Prayung, Desa Sumber Urip, Kecamatan Brebek, Kabupaten Nganjuk, digegerkan dengan lahirnya anak kambing aneh. Tidak seperti umumnya, anak kambing yang satu ini terlahir tanpa kepala dan hanya memiliki 2 kaki.

Anak kambing aneh milik Samijan ini lahir, Senin (18/1/2010) sekitar pukul 19.00 WIB. Keunikan lain dari kambing tersebut juga tidak mempunyai ekor.

"Ingkang setunggal kulo mboten heran amargi wajar, tapi ingkang kaping pindo kagete mboten ketulungan. Bayi wedus meniko medal pas gulune rumiyen mboten wonten ndase (Yang pertama saya tidak heran karena wajar, tapi yang kedua sangat kaget. Bayi kambing ini keluar lehernya dahulu tanpa kepala)," ungkap Samijan kepada wartawan di rumahnya, Selasa (19/1/2010) dini hari.

Karena terlahir tanpa kepala, sudah barang tentu juga tidak terdapat organ mulut, hidung, mata dan telinga pada anak kambing tersebut. Sementara tidak terdapatnya 2 kaki lain juga menjadikan tampilannya tidak menyerupai kambing, namun justru lebih menyerupai seekor tupai.

Yang menarik pemiliknya memiliki cara unik dalam memberinya minum ke anak kambing itu. Air susu hasil perahan dari induknya diberikan dengan cara disiramkan ke bagian tubuh anak kambing, yang diharapkan bisa meresap masuk ke dalam tubuhnya.

"Nggih pripun maleh, lha wong nggih mboten gadah sirah (Ya mau bagaimana lagi, ya memang kondisinya nggak punya kepala)," ujar Samijan.

Lahirnya anak kambing tanpa kepala tersebut sontak menjadi perhatian warga, yang secara bergiliran terus datang untuk menyaksikan. Dengan alasan penasaran dan gemas, tak sedikit pengunjung yang memberanikan diri menyentuh dan mengelus tubuh anak kambing unik tersebut.

"Aneh saja mas, kok ada anak kambing seperti ini," ujar Subhan, salah satu warga yang datang menyaksikan.

Thursday 7 January 2010

Penghancuran Potensi Bangsa

Pertempuran akan menghasilkan arang dan abu, demikian pula pertempuran KPK vs POLRI. Jika keduanya telah lemah menjadi arang dan abu, Indonesia menjadi sapi perah yang empuk, gurih dan uenak tenan ..........

Di pihak kepolisian, Susno Duaji adalah sosok yang paling dihancurkan. Padahal ia memiliki sejarah sukses dalam memberantas mafia, dari mafia preman beserta beking-bekingnya sampai mafia berseragam Polisi, DLLAJR, TNI. Metode pemberantasan mafia yang dilakukan Susno memang terbukti di Yogyakarta, Jawa Barat dan Jakarta. Tidak tertutup kemungkinan metode ini diterapkan untuk membantai mafia peradilan, bahkan mafia yang dibeking presiden sekalipun!

Tapi sayang, meski tinggal selangkah lagi Susno mencapai tampuk kepemimpinan POLRI, dia direndahkan dan di olok-olok dalam kasus POLRI vs KPK. Kecil harapan metode pemberantasan mafia a la Susno yang terbukti efektif ini akan diterapkan untuk memberangus mafia peradian, dan mafia-mafia kakap lainnya.

Di pihak KPK, ada Antasari yang sukses menggiring besan presiden ke penjara. Tentunya diperlukan kualitas keberanian yang tidak main-main untuk menyeret kerabat pejabat sekelas presiden ke penjara.

Kini, keduanya tengah dijatuhkan dan injak-injak. Siapakah tokoh pengganti bagi keduanya?

Seiring dengan berjalannya waktu, penghancuran Susno dan Antasari mulai menunjukkan tanda-tanda adanya rekayasa, yang berarti bahwa ada pihak-pihak yang ingin memperbodoh pemerintahan Indonesia sehingga bisa dijadikan sebagai sapi perah.

Kita perlu menyadari bahwa kita hampir tidak dididik untuk menghargai nilai-nilai luhur, tapi cenderung menjadi penyembah angka. Simaklah berita tentang orang tua murid yang menggunakan mekanisme suap demi nilai untuk anaknya. Bahkan, tak sedikit guru yang mengajarkan cara curang demi mendongkrak prosentase kelulusan.

Dengan mental bangsa seperti di atas, tak heran jika rekayasa POLRI vs KPK akan memberikan hasil yang memuaskan bagi pihak-pihak yang hendak menjadikan Indonesia sebagai sapi perahan.

Mungkin saat ini seluruh elemen sudah cenderung mendukung keberhasilan "operasi sapi perah" ini. Tapi ada "pasukan" lain yang akan melawannya, yaitu "pasukan gaib' yang membuka kesadaran bangsa akan kondisi bangsanya sendiri.
http://forum.detik.com/showthread.php?t=135027

Tuesday 5 January 2010

hikmah-berbakti-pada-ibu-bapak

Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman. Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu heran, “Kubah apakah gerangan ini?” fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya. “Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?” tanya Nabi Sulaiman keheranan. “Aku adalah manusia”, jawab pemuda itu perlahan. “Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?” tanya Nabi Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan. Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit. “Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya.” Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu. “Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?” tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut. “Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah.” “Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?” “Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu.” “Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?” tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa semakin heran. “Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam.” Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

kisah-bumi-dan-langit

Adapun terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, “Hai langit, aku lebih baik dari kamu kerana Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-tanaman, beberapa gunung dan lain-lain.”
Berkata langit, “Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerana matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, ‘arasy, kursi dan syurga ada padaku.”
Berkata bumi, “Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik).”

Bumi berkata lagi, “Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari’atnya juga di tempatku.”
Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah S.W.T dengan berkata, “Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga.”

Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah S.W.T memberi wahyu kepada Jibrail A.S pada malam tanggal 27 Rejab, “Janganlah engkau (Jibrail) bertasbih pada malam ini dan engkau ‘Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini.”
Jibrail A.S. bertanya, ” Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?”
Allah S.W.T berfirman, maksudnya, “Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu.”
Kemudian Jibrail A.S. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail A.S. terpandang pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail A.S. menghampiri buraq itu lalu bertanya, “Mengapa engkau menangis, ya buraq?”

Berkata buraq, “Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan.”
Berkata Jibrail A.S., “Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu.”
Kemudian Jibrail A.S. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad S.A.W. Wallahu’alam.

antara-sabar-dan-mengeluh

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. “Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati.”

Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, “Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini.”

Abu Hassan bertanya, “Bagaimana hal yang merisaukanmu ?”
Wanita itu menjawab, “Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, “Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?”
Jawab adiknya, “Baiklah kalau begitu ?”

Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua.”

Lalu Abul Hassan bertanya, “Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?”
Wanita itu menjawab, “Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka.”

Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
” Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil keksaihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya.”

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,: ” Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang.” Dan sabdanya pula, ” Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka.” (Riwayat oleh Imam Majah) Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.