Friday 31 December 2010

TIUP TEROMPET & PERTA KEMBANG API = HARAM

BANDA ACEH – Jika warga di daerah lain bisa leluasa berpesta pora di malam pergantian tahun, hal itu tak berlaku di Aceh.

Pemerintah Kota Banda Aceh melarang keras warganya berhura-hura menyambut 2010. Warga dilarang meniup terompet atau pesta kembang api, karena kegiatan itu bertentangan dengan norma Islam.

Menurut Kepala Dinas Syariat Islam Banda Aceh, Said Yulizal, larangan dikeluarkan dalam bentuk seruan, demi kebaikan bersama. “Ini harus dipatuhi oleh masyarakat,” kata dia di Banda Aceh, Jumat (31/12/2010).

Pemko menempel seruan yang juga melarang warga menggelar permainan tak bermanfaat dan menjurus kemaksiatan khususnya menyambut tahun baru, di lokasi-lokasi publik di Banda Aceh agar dibaca.

SULIT HIDUP TANPA ANGKA







Friday, 31 December 2010
PEKAN ini orang meramaikan tahun baru Masehi. Padahal sesungguhnya setiap agama dan bangsa besar memiliki kalender masing-masing. Jadi, setiap tahunnya cukup banyak masyarakat dunia merayakan tahun baru.


Untuk apa kalender diciptakan? Seberapa besar pengaruh kalender terhadap kehidupan manusia? Ibarat orang naik taksi, hitungan bulan dan tahun mirip jumlah angka yang muncul dalam argometer, menjelaskan sudah berapa jauh perjalanan kita.Disadari atau tidak, aktivitas kita sangat terikat dan dibatasi angka-angka. Setiap hari kita menggunakan ukuran angka dalam melakukan aktivitas. Dalam ibadah salat pun kita mesti mengingat jumlah rakaat. Dalam berzakat ada istilah nisab, batas minimal kekayaan yang mesti dizakati. Dalam membayar pajak juga ada rumusan besaran angka. Ketika terjadi pertandingan sepak bola antara timnas Indonesia dan Malaysia, keputusan akhir juga dirumuskan dalam skor angka.

Demikianlah, ketika hendak membelipakaian,entahsepatu,baju atau celana,kita juga bertemu indikator angka yang menjelaskan ukuran tubuh.Bahkan setiap hari kita selaluterikatdenganjamdankalender ketika hendak memutuskan sebuah kegiatan.Jam tangan dan kalender yang semula diciptakan untuk penanda waktu, bagi beberapa orang, malah dirasakan mengikat sampai biasa kita dengar ungkapan: wah,kita dikejar-kejar waktu. Betapa vitalnya mengenal angka dalam kehidupan,orang tua mulai mengenalkan hitungan kepada anak-anaknya sejak kecil. Pada dasarnya angka itu ada di dalam pikiran.Namun aplikasinya sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan sehari-hari.Ketika mau berbelanja pasti berurusan dengan jumlah uang dan barang yang dibeli.

Di situ kita terlibat aplikasi angka. Mau mempersiapkan makan menjamu tamu-tamu, selalu muncul pertanyaan, berapa orang yang hendak dijamu? Ketika memulai membuka rapat, muncul lagi pertanyaan, sampai jam berapa rapat ini berlangsung? Demikianlah seterusnya, tanpa disadari setiap saat kita berpikir dengan angka dan kemudian mengaplikasikannya dalam kegiatan nyata. Bahkan kita semua juga selalu berpikir dan mencatat tebal-tebal, kapan hari ulang tahun kita.Yang berarti kita juga berpikir tentang jatah umur yang telah dipakai. Pekan ini suasana batin kita diisi dengan agenda peringatan tahun baru Masehi 2011. Sesungguhnya setiap bangsa dan agama besar juga memiliki hitungan tahun dengan sejarah dan makna yang berbeda-beda. Lagilagi kita berjumpa dengan hitunghitungan yang melibatkan angka.

Mengapa tahun Masehi lebih populer ketimbang yang lain? Pertama, kalender Masehi disebarkan oleh bangsa Eropa yang kebetulan dari segi sains, politik, dan ekonomi sangat ekspansif. Bahkan di antaranya pernah disebut sebagai penjajah.Penyebaran ini sudah tentu membawa dampak besar bagi popularitas kalender Masehi. Kemajuan teknologi informasi, terutama internet,yang didominasi bahasa Inggris dan penggunaan huruf Latin juga ikut andil memperkokoh dominasi kalender Masehi di seluruh dunia. Bangsa China memang punya kalender sendiri.Namun,meski jumlah penduduknya di atas 1 miliar, peringatan tahun baru China hanya dirayakan oleh warga keturunan China.

Begitu pun tahun baru Hijriah yang hanya digunakan oleh kalangan umat Islam. Ini berbeda dari penggunaan kalender Masehi yang penggunaannya lintas agama, etnis, dan benua. Oleh karena itu, setiap datang tahun baru Masehi,hampir seluruh dunia ikut merayakan tanpa mesti dikaitkan dengan tradisi kekristenan. Bahkan umat Islam di Indonesia ramai-ramai merayakan dengan berbagai cara.Paling tidak mereka berlibur atau kumpulkumpul dengan keluarga. Bagi anak belasan tahun tentu sangat berbeda dalam memaknai pergantian tahun dibandingkan mereka yang umurnya sudah di atas enam puluh.

Bagi orang tua, setiap pergantian tahun selalu menyadarkan bahwa ibarat hari sebentar lagi matahari kehidupan tenggelam di ufuk barat. Betapa cepatnya umur berlari, tetapi selalu saja kita terlambat untuk tumbuh dewasa dan bijaksana. Waktu yang kemudian dibagibagi ke dalam jam, hari, minggu, bulan, dan tahun adalah modal, anugerah, dan amanah Tuhan agar dengannya kita mengisi kehidupan secara produktif dan bermakna. Tapi kita selalu saja lupa, modal terbuang, hasil nihil, bahkan kadang bangkrut.Tak ada yang dihasilkan dengan umur kita kecuali menumpuk kesalahan, dosa, dan kerusakan di muka bumi.Waktu begitu cepat berlalu.

Kalender rasanya baru kemarin dipasang, sekarang sudah ganti yang baru. Kesadaran terhadap waktu itu sangat penting bagi siapa pun yang selalu ingin memperoleh kemajuan dan keberuntungan hidup. (*)

KOMARUDDIN HIDAYAT
Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Tuesday 21 December 2010

MAMA, BEGITU INDAH


Kata ‘ibu’ begitu indah bagi para perindu Ilahi. Kata bertuah bagi mereka yang memiliki hati. Ibu adalah sosok manusia kuat nan tangguh. Walau derita dan maut datang merapat, tak pernah ibu mau menggugat.

Selama sembilan bulan, ibu tampil sebagai penjaga paling perkasa. Saat sang bayi lahir, apakah bayi tadi mengalami de javu, mendengar detak jantung, semburat alam rahim terulang kembali. Oh ibu, sungguh di kakimu ada surga. Di hatimu ada cahaya dan dalam setiap desah nafasmu yang kudengar hanyalah cinta.


Ketika Allah menyebut dirinya Ar Rahim maka hanya ibu yang memperoleh nama itu. Seakan-akan, siapa saja manusia yang menghinakan wanita, sesungguhnya ia telah melukai Allah Ar Rahim. Siapa saja anak yang menggoreskan luka di hati ibunya, walau hanya berkata ”ah”, niscaya pintu-pintu neraka bergetar haus rindu melahapnya.

Suatu ketika, seorang pemuda bernama Thalhah As Sulami datang menghadap Rasulullah SAW. Dia berkata, ”Ya Rasulullah, sesungguhnya aku ingin sekali ikut berjihad di jalan Allah.” Rasul bertanya, ”Apakah ibumu masih hidup?” Jawabnya, ”Ya, beliau masih hidup.” Kemudian, Rasulullah bersabda, ”Bersimpuhlah kamu di kakinya. Di sana, tempat surga berada.”

Ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah tentang siapakah orang yang paling berhak dimuliakan dan dilayani, Rasulullah menjawab tiga kali, ”Ibumu… Ibumu… Ibumu.”

Bersimpuhlah di kaki kedua orang tuamu. Tatap mata hatinya dan bisikkan dendang harapan merajut restu. Jangankan ucapannya, getaran hatinya saja adalah doa.

Ketika di hadapan orang tuamu jadilah ‘penghibur sejati’, karena kalbu keduanya bisa menjadikan anak-anaknya ahli surga atau neraka. Hidup menjulang atau menjadi pecundang. Dengarkanlah, betapa Allah telah berfirman, ”Dan, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan, rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” (17: 23-24).

Seandainya kita berjalan kaki sambil menggendong ibu, kemudian mendaki dari lembah paling dalam menuju puncak gunung menjulang, sungguh takkan pernah akan mampu mengembalikan darah dan air susu ibu yang telah tumpah. Maka, dengan rasa haru, ukirlah di hati sebuah kata paling indah, Ibu!

Berbahagialah bila orang tua memanggil atau menyuruh kita mengerjakan sesuatu. Karena sesungguhnya, mereka sedang membuka pintu-pintu keberkahan Ilahi yang akan dikucurkan dari arah yang tak terduga.

Oleh H Toto Tasmara – Republika Online

Mohon doa dan Al-Fatihah untuk almarhumah Ibu kami.

Terima kasih

Thursday 16 December 2010

Objektivitas Penilaian LJK CPNSD Luwu Timur 2010

Guna memastikan objektivitas penilaian kelulusan CPNSD Luwu Timur Formasi 2010, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Luwu Timur, Andi Tabacina Ahmad bersama Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur, Andi Hikmad memantau langsung proses pemeriksaan lembar jawaban komputer (LJK) Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Luwu Timur tahun ini di Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia (PPMSL-UI) Jakarta Pusat, Selasa (14/12).

Rencananya, pengumuman CPNSD tingkat propinsi Sulawesi Selatan akan dilakukan secara serempak pada tanggal 20 Desember mendatang. Untuk kabupaten Luwu Timur, seluruh peserta mengikuti dua kali tes meliputi tes kompetensi bidang (TKB) dan tes kompetensi tertulis (TKD). “Nilai TKB dan TKD setiap peserta akan diakumulasi guna menentukan kelulusan dengan porsi 30% TKB dan 70% TKD,” ungkap Andi Tabacina Akhmad.

Objektivitas penilaian ini juga mendapatkan perhatian yang khusus dari DPRD Kabupaten Luwu Timur, seperti yang diungkapkan Andi Hikmad usai memantau proses pemeriksaan LJK. “Proses pemeriksaan LJK para peserta CPNS sangat ketat dan objektif, dimana pemeriksaannya melewati 3 tahapan masing-masing tahap validasi, scanning dan penilaian akhir ditentukan oleh tim psikometrik Universitas Indonesia,” ujarnya menjelaskan.

Masing-masing tahapan penilaian ditangani oleh tim tersendiri hingga keluarnya nilai akhir dari seluruh peserta. Tim validasi bertugas mengecek identitas peserta semisal nama, nomor peserta, serta kode formasi yang dilamar untuk menghindari kesalahan pengisian biodata/identitas para peserta. Setelah dilakukan validasi, semua LJK dimasukkan dalam scanner (mesin pengolah data).

Dari hasil JLK ini selanjutnya diteruskan ke tim pemeriksa psikometrik untuk menentukan rangking (peringkat) peserta yang dinyatakan lulus. “Dari hasil pantauan kami (komisi I) menunjukkan jika proses penilaian JLK CPNS berjalan objektif dan sangat sulit diintervensi oleh siapapun,” terang Andi Hikmad. (hms)

Wednesday 15 December 2010

IGI Luwu Timur Terbentuk

Assalamu Alaikum, Wr. Wb

Setelah menempuh perjalan darat 13,5 jam, saya kemudian tiba di Sorowako,
dijemput pak Sultan dan numpang mandi di rumah beliau, setelah ngopi lalu
meluncur ke sekolah, pertemuan dengan Inisiator IGI Lutim, Pak Dekker F Rorie
terasa akrab, meski baru kali pertama bertemu, biasanya saya hanya bertemu
jagoan-jagoan SMA YPS Sorowako.

Tepat pukul 10.15, kami meunju ruang pertemuan di blok 9 SMP YPS Sorowako yang
begitu sejuk, sambil menunggu peserta yang mulai berdatangan, kami ngobrol
dengan guru-guru sambil mempersiapkan ulang overview IGI dan rencana kerja IGI
Sul Sel 2010-2012.

Pembentukan IGI Lutim terasa istimewa, pasalnya pembentukan IGI Lutim mendapat
dukungan penuh dari Kadis Pendidikan Nasional yang turut menandatangani undungan
pertemuan, bahkan PT INCO, menurut informasi dari pak Sultan, siap membackup IGI
Lutim dalam upaya membangun kompetensi guru di Luwu Timur

Bahkan INCO sdh menyiapkan gedung dan tiket pesawat Makassar-Sorowako dan
Sorowako-Makassar untuk Seminar Nasional, Deklarasi dan pelantikan pengurus IGI
Lutim yang rencananya menghadirkan Ketua Umum atau Sekjen IGI Pusat, Bupati Luwu
Timur H.Andi Hatta Marakarma dan Ketua Program Indonesia mengajar yang juga
Rektor Universitas Paramadina, Prof Anies Baswedan

Pada Intinya Deklarasi hapir tak ada masalah lagi kecuali tiket Jakarta-Makassar
dan sebaliknya

Pertemuan yang dihadiri sekitar 100 orang guru dimulai dengan overview IGI yang
saya tampilkan plus rencana strategis IGI Sul Sel 2010-2010 yang menargetkan
30.000 guru di Sul Sel bisa membuat media pembelajaran sendiri dan 100.000 guru
dilatih membuat karya tulis Ilmiah dan artikel

Selanjutnya diajukan 8 nama untuk dipilih menjadi ketua umum IGI lutim, namun
kemudian forum bersepakat secara aklamasi memilih nomor urut 1 Dekker F Rorie
sebagai ketua umum didampingi 17 orang formatur sehingga total formatur mencapai
18 orang

Kami kemudian meminta ketua terpilih untuk sesegera mungkin membangun sinergi
dengan PGRI Lutim (mudah-mudahan mereka mau)agar upaya dan cita-cita IGI untuk
membangun kompetensi guru bisa disinergikan dengan program program PGRI

Kami cukup yakin, IGI lutim akan lebih mudah bergerak jika di back up oleh INCO

rencananya stelah TOT Pembuatan Media Pmbelajaran oleh IGI Wilayah Sul Sel yang
akan dilatih oleh pak Mampuono, ketua IGI Jateng dan peraih medali emas
Microsoft Innovative Teacher Competition Tingkat Asia Pasifik, IGI Lutim akan
bergerak cepat menuntaskan buta ITC di Lutim, mereka berkomitmen untuk membangun
mimpi "Lutim Melek ITC" dengan berupaya melaksanakan pelatihan ITC setiap sabtu

Akhirnya kami ucapkan selamat atas terbentuknya IGI Lutim dan semoga Amanah yang
dipegang pak Dekker, pak Sultan, pak Thamrin dan lainnya bisa dijalankan dengan
baik

kini saya sudah kembali ke kantor, tadi tiba di Makassar pukul 08.30, sehingga
total perjalanan mencapai 27 jam dengan bus dan di Sorowako hanya 11 Jam

Salam Hormat

MRR
Muhammad Ramli Rahim
Ketua Umum IGI Sul Sel

Wednesday 8 December 2010

Seputar CPNS

  1. 60% para peserta test CPNS adalah orang yang berniat mencoba2 peruntungannya (mitos untung2an masih berlaku dikalangan masyarakat kita saat ini), atau mungkin dia sudah punya kerjaan tetapi mencoba siapa tahu lulus CPNS jadi bisa lebih baik.
  2. 20% peserta test CPNS adalah orang yang baru lulus kuliah dan tentunya ingatan dan semangatnya masih sangat segar.
  3. 10% peserta test CPNS adalah orang yang merasa dirinya pasti lulus dan menganggap test ini hanya formalitas, misalnya karena dia sudah lama menjadi honorer yang memang sudah ada tempat untuknya atau karena hal lainnya…
  4. dan mungkin kurang dari 10% orang yang memang bersungguh2 untuk belajar dan mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan tempat menjadi abdi negara/PNS.

Tips mengerjakan soal ujian tes CPNS

Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan sebelum hari H pelaksanaan tes CPNS
  • Perbanyak mengerjakan latihan soal-soal yang diperkirakan akan keluar. Soal-soal ini dapat diperoleh melaiu internet dengn Download Latihan soal-soal CPNS.
  • Cek/survey lokasi sehari sebelum pelaksanaan ujian
  • Hindari begadang terlalu larut
  • Tiba di tempat ujian 30 menit sebelum tes dimulai
  • Sarapan dan minum secukupnya saja
  • Kenakan pakaian yang nyaman, bebas, rapi dan sopan
  • Pakailah sepatu (jangan memakai sandal)
  • Persiapkan alat tulis beserta cadangan (2 pensil, pulpen, penghapus, rautan, papan/alas (karena tempat ujian biasanya tidak tersedia meja)
  • Kartu Ujian/Nomor Ujian jangan sampai tertinggal
  • Non aktifkan HP/tidak membawa HP saat ujian untuk menjaga ketertiban dan pemeriksaan petugas
  • Perlengkapan tambahan jika ada, jam tangan, tissue/sapu tangan
  • Jangan lupa berdoa dan bersedekah dulu sebelum ujian
Berikut tips pada waktu hari H tes cpns
  • Datanglah lebih awal, 30 menit sebelum ujian dimulai
  • Jika ingin ke kamar kecil lakukan sebelum ujian di mulai
  • Mulailah dengan berdoa terlebih dahulu
  • Tenang, percaya diri dan konsentrasi penuh, jangan berharap sedikitpun untuk bertanya kepada peserta lain (siapa tahu ia adalah pengawas, selain itu soal mungkin berbeda dan bertanya akan mengganggu peserta lain, selain resiko dicoret)
  • Kerjakan soal-soal yang lebih mudah terlebih dahulu
  • Informasi terkini seputar berita-berita nasional dan internasional melalui koran, radio, televisi, biasanya cukup bermanfaat
  • Jawaban yang yakin salah singkirkan terlebih dahulu
  • Gunakan waktu seefisien dan seefektif mungkin
  • Biasanya banyak soal cerita yang memerlukan banyak waktu dan fikiran, cari cara penyelesaian yang paling cepat dan tepat
  • Jika masih tersedia sisa waktu, analisa kembali lembar jawaban siapa tahu ada pertanyaan jebakan
  • Soal-soal logika perlu dipahami dengan teliti
Kerjakan semua dengan IKHLAS, insya Allah kita mendapat yang terbaik..amin.

Berbekal Kepedulian Pada Guru, Lutim Raih Penghargaan Pendidikan

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, memberikan penghargaan kepada pemkab. Lutim, karena dinilai peduli terhadap kaum guru dan berhasil dalam pembangunan di bidang pendidikan secara umum. Pemberian penghargaan bidang pendidikan oleh Pemerintah Propinsi Sulsel itu, berlangsung Sabtu (04/12) lalu di lapangan Syekh Yusuf, Gowa, dalam puncak peringatan Hari Guru dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indinesia (HUT-PGRI) ke-65 tingkat propinsi.

Selain Lutim, setidaknya masih terdapat empat kabupaten/kota di Sulsel yang juga diberi penghargaan serupa, masing-masing Pare-Pare, Soppeng, Pangkep dan Gowa. Kesemua daerah tersebut, dianggap telah memajukan dunia pendidikan, dengan memberikan perhatian dan kepedulian yang besar terhadap para guru dan bidang pendidikan di daerahnya masing-masing.


Kepala dinas pendidikan Lutim Syahidin Halun mengatakan, setiap tahunnya pemerintah daerah Lutim mengucurkan anggaran di sektor pendidikan rata-rata 24% dari APBD, guna membangun infrastruktur pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di daerah ini.

Bukan itu saja, program pelatihan, peningkatan kompetensi dan kualifikasi bagi seluruh guru juga dianggarkan untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Selain itu, pemberian beasiswa mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi juga dialokasikan setiap tahunnya.

Hal ini dilakukan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam memberikan apresiasi untuk menumbuhkan kualitas sumber daya yang siap pakai. Mengenai program pendidikan gratis, telah dilaksanakan sejak tahun 2006 lalu, yang diterapkan mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Program ini setidaknya meliputi 17 item, yang kesemuanya didanai oleh APBD II. pada awal pelaksanaannya, program pendidikan gratis telah diatur dalam peraturan Bupati Lutim hingga tahun 2008. Sedangkan, tahun berikutnya telah ditetapkan dalam peraturan daerah No.8 tahun 2009 tentang pendidikan gratis.

“Penghargaan ini merupakan tantangan untuk berbuat yang terbaik di masa mendatang dalam memajukan pendidikan secara komprehensif di Bumi Batara Guru,” tutur Syahidin. (ar-hms). http://www.luwutimurkab.go.id/


Berbekal Kepedulian Pada Guru, Lutim Raih Penghargaan Pendidikan

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, memberikan penghargaan kepada pemkab. Lutim, karena dinilai peduli terhadap kaum guru dan berhasil dalam pembangunan di bidang pendidikan secara umum. Pemberian penghargaan bidang pendidikan oleh Pemerintah Propinsi Sulsel itu, berlangsung Sabtu (04/12) lalu di lapangan Syekh Yusuf, Gowa, dalam puncak peringatan Hari Guru dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indinesia (HUT-PGRI) ke-65 tingkat propinsi.

Selain Lutim, setidaknya masih terdapat empat kabupaten/kota di Sulsel yang juga diberi penghargaan serupa, masing-masing Pare-Pare, Soppeng, Pangkep dan Gowa. Kesemua daerah tersebut, dianggap telah memajukan dunia pendidikan, dengan memberikan perhatian dan kepedulian yang besar terhadap para guru dan bidang pendidikan di daerahnya masing-masing.


Kepala dinas pendidikan Lutim Syahidin Halun mengatakan, setiap tahunnya pemerintah daerah Lutim mengucurkan anggaran di sektor pendidikan rata-rata 24% dari APBD, guna membangun infrastruktur pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di daerah ini.

Bukan itu saja, program pelatihan, peningkatan kompetensi dan kualifikasi bagi seluruh guru juga dianggarkan untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Selain itu, pemberian beasiswa mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi juga dialokasikan setiap tahunnya.

Hal ini dilakukan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam memberikan apresiasi untuk menumbuhkan kualitas sumber daya yang siap pakai. Mengenai program pendidikan gratis, telah dilaksanakan sejak tahun 2006 lalu, yang diterapkan mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Program ini setidaknya meliputi 17 item, yang kesemuanya didanai oleh APBD II. pada awal pelaksanaannya, program pendidikan gratis telah diatur dalam peraturan Bupati Lutim hingga tahun 2008. Sedangkan, tahun berikutnya telah ditetapkan dalam peraturan daerah No.8 tahun 2009 tentang pendidikan gratis.

“Penghargaan ini merupakan tantangan untuk berbuat yang terbaik di masa mendatang dalam memajukan pendidikan secara komprehensif di Bumi Batara Guru,” tutur Syahidin. (ar-hms).


Friday 3 December 2010

SMP Neg 1 Mangkutana

Dalam rangka persiapan ujian Semester T.A 2010/2011 berikut ini dilampirkan soal latihan Mata Pelajaran Teknik Informasi Komunikasi yang kalian dapat download gratis: http://www.ziddu.com/download/12809312/UlanganHarianI.pdf.html