Wednesday 27 January 2010

SBY: UN Jangan Jadi Satu-Satunya Alat Ukur Pendidikan

Jakarta - Presiden SBY meminta kebijakan tentang Ujian Nasional (UN) harus ditetapkan dengan tepat dan benar. SBY mengintruksikan UN tidak dijadikan satu-satunya alat ukur dalam pendidikan.

"Saya berpendapat sebaiknya UN tidak satu-satunya alat ukur yang bisa kita tentukan. Pilih dengan paduan aspek lain," ujar SBY
saat membuka rapat terbatas masalah pendidikan dan kesehatan di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (7/1/2010).

SBY menerangkan, ada dua opsi terkait kebijakan UN. Pertama, UN sebagai ukuran yang pertama. Lalu bila tidak berhasil UN, masih ada peluang untuk melakukan ujian ulang. Opsi kedua, kembali ke model evaluasi belajar tahap akhir nasional (Ebtanas) namun hal ini perlu kajian mendalam.

"Yang penting harus lebih obyektif mengukur prestasi siswa. Kalau 3 tahun, ukur 3 tahun. Tapi saya kira kebijakan utuh menyangkut UN sangat penting kita tetapkan dengan tepat dan benar," kata SBY.

SBY mengaku sempat berdialog dan bertukar pikiran dengan para pimpinan mahasiswa terkait UN itu. Ia juga akan mendengar presentasi dari Mendiknas M Nuh dalam masalah itu.

Dalam rapat itu hadir Mendiknas M Nuh, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menag Suryadharma Ali, Mensos Salim Segaf Al Jufry, dan Menpora Andi Mallarangeng.

No comments:

Post a Comment