Friday 11 December 2009

SEBARKAN AJAKAN PERZINAHAN

Syabab.Com - Baru-baru ini, di negeri yang bermayoritas Muslim ini, seorang artis Julia Perez mengeluarkan sebuah album terbaru yang menyertakan kondom. Penyebaran kondom yang disisipkan dalam album ini apa pun alasannya telah mendukung program freesex dan perzinahan, satu kemaksiyatan yang akan mengundang murka Allah Swt. Sungguh pelik persoalan di negeri ini, dengan atas nama kebebasan berbagai perilaku rusak bak hewan disebarluaskan. Dengan berdalih mencegah HIV dan AIDS kondom pun disebarkanluaskan, padahal penggunaan kondom tiada lain mendorong perzinahan.

Bahaya Dibalik Album Berkondom

Di samping terdapat kepentingan para kapitalis, terutama produsen kondom, penyebaran kondom melalui album Jupe ini terdapat bahaya yang sangat besar. Terutama penyebaran dan ajakan untuk melakukan perzinahan. Ini merupakan bahaya besar yang tidak bisa dibiarkan.

Para LSM yang mereka mengatasnamakan upaya penanggulangan HIV dan AIDS menganggap penggunaan kondom sebagai solusi untuk seks yang sehat dan aman. Demikianlah pemikiran rusak para sekularis, yang telah memisahkan agama dari aturan hidup. Tak pernah disinggung bahwa menyebarnya HIV dan AIDS itu karena menyebarnya hubungan seks bebas yang tiada lain perbuatan zina. Mereka juga tidak pernah takut dengan murka dari Sang Pencipta Manusia. Padahal jangankan berzina, mendekati zina pun merupakan perbuatan keji.

Tidakkah kita berpikir kerusakkan di negeri ini yang kian hari semakin parah. Generasi muda dan keluarga muslim dengan gencar diserang dengan kebudayaan rusak ala hewani. Merebaknya perzinahan dan seks bebas telah mengakibatkan rusaknya tatanan sosial dan menggiring manusia pada perbuatan bak hewan yang tak punya aturan dan akal. Sungguh telah rendah derajat mereka yang berperilaku rendah tersebut.

"Saya tidak meragukan niat baik Julia Perez, dalam menanggulangi HIV dan AIDS. Tetapi caranya itu. Ada kekhawatiran, bagaimana kalau dibeli anak-anak", Ibu Mutia Hatta.

Apa sesungguhnya niat baik dalam penyebaran kondom melalui album ini, ketika itu sama saja menyebarkan ajakan untuk berzina. Apakah ini yang dimaksud dengan niat baik Jupe? Apakah ketika ada koordinasi dengan para pegiat Penanggulangan HIV dan AIDS maka itu menjadi boleh? Tentu tidak. Tidakkah itu semua merupakan upaya perusakkan terhadap generasi yang mayoriatas muslim di negeri ini untuk melakukan perzinahan? Tidakkah mereka takut akan murka dan siksaan Allah yang akan mereka hadapi ketika menyebarkan perzinahan? Tidakkah mereka takut akan kematian yang siap menjemput pada setiap saat dan berhadapan dengan Sang Penguasa Alam?

Berantas Semua Perilaku Rusak Buah Dari Kapitalisme

Negeri ini diserang secara bertubi-tubi oleh perilaku rusak yang akan menghancurkan generasi dan keluarga. Sebelumnya, penyebaran adegan mesum yang mudah ditemukan baik melalui media maya maupun media elektronik seperti DVD belum juga ada penuntasan yang ril. Juga penyebaran gambar seronok melalui alat penyala api telah merusak pemikiran anak-anak kita. Belum lagi adegan-adengan rusak atas nama goyangan-goyangan yang pamer aurat. Sedangkan melalui media televisi iklan-iklan serta acara seronok yang mengumbar aurat dianggap biasa. Padahal itu semua telah menggiring perliku manusia seperti hewan.

Merebaknya perilaku yang rusak bak hewani ini tentu tak terlepas dari serangan Barat terhadap negeri yang bermayoritas muslim terbesar di dunia ini. Pola pikir sekularisme yang ditancapkan pada benak ummat baik melalui media elektronik atau pun melalui media lainnya telah menggiring generasi kita untuk berperilaku bebas tanpa batas. Para agen-agen kejahatan itu tak segan-segan melakukan apa pun yang penting menguntungkan perut mereka. Bagi Barat yang menginginkan generasi Muslim rusak tentu sangat diuntungkan dengan keberadaan agen-agen mereka yang mengatasnamakan perindustrian, pelaku bisnis, artis atau selebritis serta juga para aktivis LSM.

Pada sistem sekular kapitalisme ini posisi para wanita pun telah dieksploitasi demi memuaskan hasrat keinginan pria. Harga diri mereka benar-benar murah bahkan sudah tak berharga lagi. Mereka bak barang dagangan yang dapat dijual dengan harga murah kepada siapa pun yang menginginkannya. Sungguh membawa derajat para wanita itu seperti posisi di jaman jahiliyyah. Karena uang, rupa yang cantik pemberian Sang Pencipta diiklankan bersama barang demi keuntungan para kapitalis.
Demikianlah rusaknya sistem kapitalisme yang telah mencengkram negeri ini. Bila hal ini dibiarkan begitu saja, maka tinggal menunggu masa kehancuran negeri ini menuju titik yang paling parah.

Tak aneh pula pada sistem kehidupan yang rusak ini kita temukan betapa banyak para wanita yang mengandung sebelum adanya ikatan nikah, perceraian keluarga, dan murahnya harga diri mereka. Demikian juga kejahatan merajalela, pembunuhan setiap saat, pencurian, dan berbagai kemungkaran lainnya merupakan buah dari sistem kapitalisme. Sistem barat ini berpijak pada asas sekularisme, yakni pemisahan agama dari kehidupan. Kebebasan berperilaku, berekspresi, berbicara dan beragama yang kerap menjadi dalih bagi para pelaku kerusakkan itu tiada lain buah dari sekularisme ini. Termasuk di dalamnya penyebaran kondom yang tiada lain ajakan berzina atas nama kapitalisme dan LSM pencegah HIV dan AIDS, buah rusaknya sistem kapitalisme.

Negara Berperan Penting Hentikan Berbagai Kemungkaran

Kaum Muslim yang takut hanya kepada Dia, Pencipta Alam Raya ini maka tidak bisa kita membiarkan perilaku rusak ini meluas. Bahkan perilaku yang rusak ini harus dihentikan dan dimusnahkan. Berbagai prahara yang menimpa kehidupan ini tidak terlepas dari congkahnya manusia kepada aturan Allah Swt. Bukankah Allah Swt. Tuhan Pencipta Dunia ini telah memperingatkan kita melalui firman-Nya:

"Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (TQS. Thaa Haa 20:124)

Sungguh Rasulullah telah menggambarkan masyarakat dalam Islam seperti para penumpang kapal yang sedang berlayar. Ketika di bagian bawah ingin mendapatkan air agar tidak mengganggu bagian atas lalu melubangi bagian bawah kapal. Maka bila para penumpang kapal itu membiarkan upaya melubangi kapal dengan harapan untuk mendapatkan air, pastilah semua awak kapal akan tenggelam. Demikian pula, dalam masyarakat Islam, penyebaran kemaksiyatan itu ibarat upaya seorang penumpang kapal yang melubangi kapal. Apabila penyebaran kemaksiyatan itu dibiarkan maka kerusakkan akan menimpa semua orang. Hal ini takkan terwujud tanpa adanya tiga pilar penting dalam mewujudkan masyarakat Islam.

Pertama, ketaqwaan individu. Pilar ini akan memunculkan rasa takut kepada Allah. Maka ketakwaan ini akan menghentikan perlikau-perilaku yang rusak tersebut. Pembinaan terhadap umat sangat penting untuk membangun ketakwaan individu ini. Namun apa yang dapat kita harapkan pada sistem kapitalisme ini ketika ajaran-ajaran Islam dikebiri, bahkan pendidikan agama hanya dua jam seminggu diberikan kepada generasi muda muslim. Mana cukup membentuk pribadi yang bertakwa. Sedangkan gempuran yang merusak akidah dan perilaku mereka hampir setiap saat mereka temukan baik di dunia nyata maupun media massa,

Kedua, kontrol sosial. Dalam Islam setiap muslim diwajibkan untuk melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Amar ma'ruf atau perintah kepada kebaikan dilakukan berarti ada kebaikan yang ditinggalkan oleh masyarakat. Kebaikan itu tiada lain adalah Islam sendiri. Maka itu, ketika kebaikan-kebaikan
ditinggalkan perlu diperintahkan untuk dilaksanakan. Sedangkan nahi munkar berarti ada kemungkaran yang berlangsung di masyarakat. Maka seorang individu ketika melihat kemungkaran ini wajib untuk mencegahnya.

Ketiga
, peran negara. Sebagai institusi yang mampu menerapkan dan menjaga aturan sangat penting untuk menerapkan aturan Islam dalam kehidupan. Ketika negara tidak mau menerapkan dan menjaga aturan-aturan Islam maka hilanglah peran negara sebagai pengatur urusan umat dengan Islam ini. Tak aneh pada sistem kapitalisme, ketika para polisi dan beberapa pihak menginginkan perilaku kemaksiyatan tak merajalela tetapi tak ada penegakkah hukum yang bertindak tegas maka harapan itu menjadi kosong belaka. Padahal para pelaku negara ini ketika masanya tiba, yakni ketika mereka bertemu dengan Pencipta dirinya, dia akan dimintai pertanggungjawab atas amanah yang diberikan untuk menerapkan aturan Islam dan menjaga akidah umat ini. Entah apa yang akan mereka jawab ketika masa itu ada di hadapannya?

Beda halnya dalam sistem Islam maka Khilafah Islamiyyah akan menerapkan dan menjaga secara tegas pelaksanaan aturan yang memancarkan kebaikan itu, yakni Islam. Bahkan bukan hanya itu, negara pun dalam Islam akan mengemban Islam ke seluruh alam raya ini sehingga tatanan kehidupan masyarakat dunia benar-benar merasakan rahmatal lil 'alamin. Kontrol sosial pun akan ditegakkan yang dibangun atas dasar ketakwaan individu. Pembentukan pribadi bertakwa tentu merupakan hal yang pasti dalam sistem Islam. Inilah indahnya Islam. Lalu tunggu apa lagi kita berpangku pada sistem kapitalisme yang melahirkan perilaku yang rusak. Tidak ada waktu lagi bagi kita, kecuali hanya kembali kepada Islam, aturan yang turun dari Dia, Pencipta Alam Raya ini. Khilafah Islamiyyah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj kenabian akan segera menyelesaikan persoalan rusaknya kehidupan sosial ini menuku kehidupan yang membahagiakan di bawah keridhoan Dia, Pencipta Dunia ini, Allah Swt. Insya Allah. [opini/syabab.com]

No comments:

Post a Comment